KOMPAS.com- Korea Selatan dan Korea Utara dilaporkan terlibat baku tembak di zona demiliterisasi, dengan Korsel menyatakan insiden itu dimulai dari Korut.
Peristiwa tak biasa itu terjadi sehari setelah Pemimpin Tertinggi Korut, Kim Jong Un, muncul kembali ke hadapan publik usai 20 hari absen.
Baca juga: Korea Selatan Tidak Yakin Kim Jong Un Jalani Operasi
Sementara itu di Tanzania Presiden John Magufuli mengungkapkan, dia diam-diam melakukan pemeriksaan pada sejumlah varietas binatang, buah-buahan, dan oli kendaraan.
Hasilnya berdasar klaim sang presiden, sebuah pepaya, seekor kambing, dan seekor burung puyuh terinfeksi Covid-19, di mana Magufuli menyebut adanya "permainan kotor".
Baca juga: Di Tengah Covid-19, Presiden Tanzania Minta Rakyat Berdoa pada Tuhan
Kedua berita tersebut dapat Anda baca selengkapnya di kumpulan berita terpopuler kanal global sepanjang Minggu (3/5/2020) hingga Senin (4/5/2020).
Kantor Kepala Staf Gabungan (JCS) dalam rilis resmi menyatakan, tentara Korsel ditembaki di pos perbatasan oleh pasukan Korea Utara.
Korea Selatan menerangkan, mereka menghubungi Korea Utara melalui jalur khusus militer untuk mencari tahu penyebab baku tembak, dilansir AFP Minggu (3/5/2020).
Secara teknis, dua negara masih berada dalam perang karena Perang Korea 1950-1953 hanya berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
Lalu bagaimana baku tembak ini berlangsung? Anda dapat membaca selengkapnya di sini.
Sebagai negara yang sangat tertutup, Korea Utara pun menerapkan sejumlah aturan ketat yang cukup aneh.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan