Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Covid-19 Belum Selesai, Iran Bakal Buka Masjid di Bulan Ramadhan

Kompas.com - 03/05/2020, 20:15 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan masjid-masjid akan dibuka kembali secara besar-besaran di negara itu pada Senin besok.

Kabar itu beriringan dengan laporan pemerintah Iran yang mencatat penurunan angka kematian akibat wabah Covid-19.

Dikutip dari media Perancis, AFP, juru bicara kementerian kesehatan, Kianoush Jahanpour mengatakan ada 47 orang yang tewas selama 24 jam terakhir di mana angka itu tercatat sebagai yang terendah dalam 55 hari terakhir.

Dalam konferensi pers, Jahanpour berharap rendahnya angka kematian ini terus berlanjut di hari-hari mendatang.

Baca juga: Iran: Jerman akan Hadapi Konsekuensi atas Larangan terhadap Hezbollah

Seiring dengan laporan Jahanpour, Presiden Hassan Rouhani mengumumkan sebanyak 132 daerah, sekitar satu pertiga dari divisi administrasi negara Iran akan membuka masjid-masjid mereka besok.

Meski begitu, Rouhani berkata, "Jaga jarak sosial lebih penting dari shalat berjamaah." Dia berbicara saat acara rapat satuan tugas negara Iran untuk penanganan wabah virus corona.

Presiden Iran itu berpendapat, Islam mempertimbangkan wajibnya keamanan di mana beribadah di masjid hanya 'direkomendasikan'.

Masjid-masjid dan beberapa tempat ibadah Syiah di Iran sebelumnya ditutup sejak awal Maret demi menghentikan penularan Covid-19 di kawasan Timur Tengah.

Baca juga: Presiden Iran Peringatkan AS, Jangan Melawan Iran Tiap Hari

Ada pun distrik yang membuka masjid mereka adalah wilayah yang berisiko rendah terhadap wabah virus corona, berdasarkan keterangan Rouhani.

Satuan tugas Iran khusus wabah corona juga mempertimbangkan pembukaan sekolah kembali pada 16 Mei mendatang dan memungkinkan belajar satu bulan sebelum liburan musim panas.

Berdasarkan keterangan Jahanpour, total kematian di Iran akibat Covid-19 saat ini adalah 6.023 jiwa. Ada pun total infeksi virus corona sebanyak 97.424 kasus.

Lebih dari 78.420 orang yang telah dirawat di rumah sakit telah dipulangkan, sedangkan 2.690 orang lainnya masih dalam kondisi kritis.

Para pakar dan pejabat di Iran dan luar negeri merasa tidak yakin dengan adanya laporan angka yang dikeluarkan pemerintah Iran tersebut. Angka sebenarnya diyakini lebih tinggi dari yang dilaporkan.

Baca juga: AS Ingin Perpanjang Embargo Senjata, Iran: Berhenti Bermimpi

Hari al-Quds dibatalkan

Rouhani mengklaim kunjungan ke rumah sakit atas kasus infeksi potensial jauh lebih rendah dibanding beberapa pekan terakhir.

Republik Islam Iran sejauh ini telah mencoba menahan penyebaran virus dengan menutup universitas, bioskop, stadion dan ruang publik lainnya sejak Maret lalu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com