Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adolf Hitler, Bagaimana Pemimpin Nazi Ini Meninggal dan Mengapa Banyak Misteri di Seputar Kondisi Jenazahnya?

Kompas.com - 03/05/2020, 11:31 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Tanggal 1 Mei 1945 pukul 9.30 malam, Radio Hamburg membuat sebuah pengumuman penting bagi warga Jeman. Pengumuman itu didahului oleh musik karya Richard Wagner, composer favorit pemimpin Nazi, Adolf Hitler.

"Pemimpin besar kita, Sang Führer, Adolf Hitler, gugur sore ini di pos komando di kantor kanselir di Reich C dalam peperangan untuk Jerman," kata penyiar pukul 10:20 malam.

Pengumuman resmi ini diragukan banyak pihak.

Besoknya Harian New York Times menulis: pemerintahan Nazi dipenuhi dusta, dan pengumuman itu bisa jadi salah satu dusta terbesar mereka.

Koresponden koran ini di Jeman melaporkan, “Bekas tahanan politik Jerman yang saya temui tidak percaya informasi itu, Mereka curiga ini tipuan saja”.

Baca juga: Adolf Hitler Disebut Contoh Pemimpin Baik, Sekolah di AS Minta Maaf

Banyak versi kematian Sang Führer (Pemimpin)

Seiring pendudukan Uni Soviet terhadap Berlin berbagai versi soal kematian ini muncul, terkadang saling bertentangan.

Tanggal 3 Mei 1945, Tentara Merah Uni Soviet melaporkan bahwa Hitler dan Menteri Propaganda Joseph Goebbels tewas bunuh diri di bunker pemimpin Nazi di kantor Kementrian Luar Negeri di Berlin.

Di hari yang sama, stasiun radio di Paris mengaku menerima laporan bahwa Hitler terbunuh malam 21 April sesudah bertikai dengan para jenderalnya terkait soal melanjutkan atau menghentikan perang.

Kantor berita Jepang Domei melaporkan Hitler meninggal dalam serangan artileri Uni Soviet di kediamannya.

Laporan kantor berita UP mengutip bekas pejabat tinggi kementrian luar negeri yang yakin Hitler meninggal lantaran pendarahan otak beberapa hari sebelum ia dibawa ke Berlin.

Di laporan itu sang bekas pejabat memperkirakan, "Anda bisa pastikan, jenazah Hitler tak akan ditemukan”.

Upaya untuk menemukan jenazah memang tak membawa hasil.

Tanggal 4 Mei, media Soviet menyatakan Tentara Merah gagal masuk ke kantor kanselir – yang merupakan kantor resmi Hitler – karena gedung itu terbakar dan nyaris runtuh.

Dua hari kemudian, Soviet mengaku menemukan sejumlah jenazah di kantor kanselir itu tapi tak ada Hitler atau Goebbels di antaranya.

Dua minggu kemudian, intelijen Soviet mengabarkan Hitler dieuthanasia tanggal 1 Mei oleh seorang dokter bernama Morel, karena sakit yang tak tertahankan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah, Adolf Hitler Resmi Jadi Warga Negara Jerman

Dari Berlin hingga Argentina

Hingga bulan Juni 1945, pihak berwenang Uni Soviet melaporkan jenazah Hitler belum ditemukan, dan ada spekulasi ia masih hidup.

Laporan mulai bermunculan bahwa Hitler terlihat di berbagai tempat.

"Hitler dilaporkan menjadi seorang pertapa di gua dekat Danau Garda di Italia utara. Laporan lain bilang ia jadi penggembala di Pengunungan Alpen di Swiss. Ada lagi laporan bahwa ia jadi seorang dealer di sebuah kasino di Evian, Prancis. Katanya ia terlihat di Grenoble, di St. Gallen (Swiss) bahkan di pantai Irlandia," tulis sejarawan Ada Petrova dan Peter Watson di buku "Hitler's Death".

Bulan Juli 1945, pihak berwenang AS mencegat sebuah pesan yang menyatakan Hitler tinggal di satu rumah di arena pertanian di Argentina, 700 kilometer dari ibu kota Buenos Aires. Laporan ini sampai ke Direktur FBI, Edgar J. Hoover, yang mengabaikannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com