Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia dan China Terus Bersitegang soal Penyelidikan Asal-usul Covid-19

Kompas.com - 30/04/2020, 08:13 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

"Sekretaris Adamson mencoba yang terbaik untuk membela proposal Australia tentang penyelidikan independen, dengan mengatakan proposal tersebut tidak memiliki motif politik atau menargetkan China," kata jubir Kedubes China.

"Dia juga mengakui kini bukan saatnya untuk melakukan penyelidikan dan Australia tidak memiliki rincian proposal. Lebih lanjut dia menyampaikan, Australia tak ingin masalah ini berdampak pada hubungan Australia-China," tambahnya.

"Dubes Cheng menjabarkan dengan jelas posisi China, menekankan apa pun alasan yang dibuat pihak Australia, faktanya tidak dapat disembunyikan bahwa proposal tersebut adalah manuver politik," katanya.

Baca juga: Laku Keras, Mainan Seks Bantu Kesehatan Mental di Australia Saat Pandemi Covid-19

Pada briefing yang dilakukan pada Senin, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, menggambarkan desakan internasional untuk penyelidikan asal-usul Covid-19 dipastikan gagal.

"Sejumlah politisi berusaha melakukan manuver politik atas asal-usul (Covid-19) untuk menjelek-jelekkan negara lain, tetapi upaya mereka yang tidak populer ini tak akan pernah berhasil," ujarnya.

Sikap Australia yang terus mendorong penyelidikan Covid-19 memicu reaksi di kalangan media di China.

Seperti dilaporkan The Guardian, seorang editor media Pemerintah China, Hu Xijin, telah melontarkan pernyataan bahwa hubungan antara Australia dan mitra dagang terbesarnya, China, kemungkinan akan memburuk seperti halnya hubungan antara Beijing dan Washington.

Dalam salah satu unggahan di media sosial, Hu menyebutkan bahwa China perlu mempunyai kesadaran mengenai risiko melakukan bisnis dengan Australia, "dan juga ketika kita mengirimkan anak-anak kita untuk sekolah di sana."

"Australia selalu muncul, membuat masalah. Sudah seperti permen karet yang menempel di sol sepatu China. Terkadang kita harus mencari batu untuk melepasnya," kata editor tersebut.

Baca juga: Diancam Bakal Diboikot China, Begini Peringatan Australia

 

Dorongan penyelidikan berlanjut

Menteri luar negeri, Marise Payne pada Senin lalu menyatakan adanya ancaman tekanan ekonomi justru semakin menguatkan dorongan untuk melakukan penyelidikan asal-usul COVID-19.

Perdana Menteri Scott Morrison sebelumnya telah meminta negara-negara anggota Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mendukung penyelidikan independen ini.

Ia bahkan menyebutkan Australia akan mendorong penyelidikan internasional dalam sidang WHO pada 17 Mei mendatang.

Menteri Perbendaharaan Negara (Treasurer) Josh Frydenberg secara terpisah mengatakan pihaknya tetap mendorong penyelidikan ini.

Kepada stasiun TV Sky News dia mengungkapkan, "Kami tidak akan tunduk pada tekanan ekonomi. Kami akan terus menyuarakan kepentingan nasional Australia dan kami tidak akan menukar kepentingan kesehatan untuk kepentingan ekonomi."

Sementara Menteri Dalam Negeri, Peter Dutton menyatakan tidak mengerti mengapa China menolak upaya penyelidikan menyeluruh terhadap wabah ini.

Pemimpin Oposisi, Anthony Albanese mengatakan Australia menginginkan adanya hubungan positif dengan China tetapi harus dibangun atas kepercayaan dan transparansi.

Baca juga: Cerita WNI tentang Toleransi Warga Australia Saat Menjalani Ramadhan di Negeri Kangguru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com