Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Dibiarkan Pergi oleh Kepala Desa, Korban Pemerkosaan Bunuh Diri

Kompas.com - 27/04/2020, 22:01 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Gulf News

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang gadis 16 tahun yang menjadi korban pemerkosaan di Uttar Pradesh, India, bunuh diri setelah dua pelaku dilepaskan kepala desa.

Si remaja yang disebut bernama Kishori sempat mengeluhkan insiden yang menimpanya, namun dua pria itu hanya ditampar sebelum dibebaskan.

Kabar yang diembuskan kantor berita ANI pada 26 April membuat publik India marah, mengenai sikap enteng yang diberikan kepada pelaku pemerkosaan.

Baca juga: Dikarantina Sendirian di Sekolah, Seorang Wanita Diperkosa 3 Orang

Semua berawal ketika Kishori pergi ke kamar mandi umum pada pagi hari waktu setempat di Distrik Aligarh, dilaporkan Gulf News Senin (27/4/2020).

Dua pria yang tak disebutkan identitansya kemudian menculik Kishori dan memerkosanya. Dia pulang dan memberitahukan kepada keluarga.

Sadar mereka akan mendapat hukuman, pelaku dan rekannya kemudian rencana untuk membungkam insiden itu hingga tak didengar polisi.

Hukuman desa: 5 kali tamparan

Kabar itu menyebar sehingga panchayat (badan pemerintahan desa) mengadakan pertemuan. Hasilnya, kepala desa memberikan hukuman yang dirasa tak adil.

Para petinggi desa menyatakan, para pelaku bakal mendapatkan hukuman setimpal jika Kishori bersedia "memberikan lima tamparan menggunakan sepatunya".

Begitu "hukuman" itu selesai dilaksanakan, Kishori yang dilaporkan depresi segera pulang ke rumahnya, di mana dia memutuskan bunuh diri.

Tak terima dengan hukuman tersebut, keluarga Kishori melapor ke polisi, yang segera bergerak dan meringkus para tersangka.

Baca juga: Empat Pelaku Pemerkosaan dan Pembunuhan di India Dihukum Gantung

"Saudara korban memberitahukan ke polisi bahwa panchayat merekomendasikan lima tamparan ke pelaku sebelum dilepaskan," ulas ANI.

India memberlakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona yang berdampak pada 1,3 miliar penduduknya sejak akhir Maret.

Meski menerapkan karantina wilayah yang diklaim terbesar di dunia, angka kejahatan terhadap perempuan mengalami kenaikan.

Bahkan saat negara tengah mengalami lockdown, pihak berwenang terus mendapat laporan perempuan yang menjadi korban pemerkosaan di seluruh negeri.

Pengguna media sosial mendesak New Delhi untuk menyikapi kabar ini secara serius, dan menerapkan aturan yang lebih tegas lagi.

Baca juga: Terpidana Kasus Pemerkosaan Harvey Weinstein Positif Virus Corona

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Baca juga: Usai Diperkosa Beramai-ramai, Perempuan Ini Disiram Cairan Asam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com