Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Kecil Kim Jong Un: Bocah Manja yang Yakin Dirinya Manusia Setengah Dewa

Kompas.com - 27/04/2020, 21:29 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Ini dilakukan dengan harapan bahwa paparan terhadap dunia Barat akan mengubahnya menjadi seorang reformis - tetapi penulis mengatakan yang sebenarnya terjadi adalah sebaliknya.

Dia mengatakan kepada Vox: "Apa yang dia pelajari selama di Swiss adalah, jika itu bukan karena mitos dan dinasti keluarga, dia bukan siapa-siapa."

Mengetahui bahwa tanpa koneksinya dia akan menjadi "anak imigran gemuk biasa yang pergi ke sekolah dan berjuang mengerjakan PR matematika", dia memutuskan untuk "menerapkan" sistem.

Baca juga: Kim Jong Un Diduga Terluka Saat Uji Coba Rudal Korut, Ini Paparan Buktinya

Meskipun dia akan "menendang dan meludah" pada teman-teman sekolahnya karena marah dan frustrasi, Fifield mengatakan tidak ada bukti Kim menjadi psikopat - dan benar dia punya empat teman dekat.

Kim Jon Un secara rutin bermain basket sepulang sekolah, diawasi oleh paman dan bibinya yang bertindak sebagai wali.

Mereka akan mengatur kursi seperti piknik dan menghiburnya - sesuatu yang oleh teman sekelas dianggap "aneh".

Ketika ia mengambil alih kekuasaan dari ayahnya pada 2011, banyak yang mengira dinasti itu akan runtuh dalam beberapa bulan.

Namun Fifield menulis bahwa setiap langkahnya telah dihitung untuk memastikan ia tetap berkuasa.

Baca juga: Misteri 3 Anak Kim Jong Un: Dari Kesaksian Menlu AS sampai Pengakuan Legenda NBA

Di bawah komando Kim Jong Un, negara itu melakukan uji coba bom hidrogen pertama yang berhasil pada 2017, dan telah mengembangkan generasi baru peretas siber.

Fifield percaya bahwa Kim terus berusaha terlihat seperti kakeknya, yang masih dihormati di Korea Utara, dan kekejaman Kim juga tak menutup kemungkinan memakan korban dari keluarganya sendiri.

Saudara tiri Kim Jong Nam tewas setelah diracun oleh seorang utusannya di Bandara Internasional Kuala Lumpur Malaysia pada 2017.

Sementara kematiannya dianggap secara resmi sebagai pembunuhan, itu dianggap oleh banyak orang sebagai eksekusi publik.

Baca juga: Kim Jong Un dan Ri Sol Ju, Replika Pasangan John F Kennedy dan Jackie Kennedy

Meskipun tidak pernah terbukti, Kim diyakini telah memerintahkan pembunuhan itu, karena percaya bahwa saudara tirinya adalah ancaman bagi kekuasaannya.

Empat tersangka Korea Utara meninggalkan bandara, tak lama setelah pembunuhan dan meninggalkan Korea tanpa ditangkap.

Kemudian pamannya, Jang Song Thaek, yang digambarkan media Korea Utara sebagai "sampah manusia tercela, lebih buruk dari seekor anjing" kabarnya dieksekusi mati dengan diumpankan ke 120 anjing ganas pada 2014.

Baca juga: Jika Kim Jong Un Meninggal, Korea Utara Bakal Hadapi Masalah Serius

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Global
Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com