NEW YORK, KOMPAS.com - New York mengumumkan lonjakan kasus keracunan disinfektan dalam 18 jam terakhir pada Minggu (26/4/2020), usai Presiden AS Donald Trump mengusulkan suntik disinfektan dalam mengobati Covid-19.
Dilansir dari The Independent Minggu (26/4/2020), Pusat Kontrol Racun New York menangani 30 kasus dari Kamis malam (23/4/2020) hingga Jumat sore (24/4/2020).
Angka tersebut meningkat lebih dari 2 kali lipat dibandingkan jumlah kasus yang ditangani selama periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan kasus keracunan ini terjadi menyusul ide Trump untuk menyuntikkan disinfektan ke tubuh guna mengobati Covid-19, penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru.
Baca juga: Trump Usulkan Suntik Disinfektan dan Sinar UV untuk Obati Covid-19
"Saya lihat disinfektan, yang membasminya dalam satu menit. Satu menit. Dan adakah cara kita bisa melakukan hal seperti itu dengan menyuntikkan ke dalam atau pembersihan, karena Anda tahu, itu masuk ke paru-paru dan itu sangat banyak," kata Trump.
Setelah usulan Trump di briefing itu, Pusat Kontrol Racun melaporkan 9 kasus yang kemungkinan terpapar Lysol merek disinfektan AS; 10 kasus keracunan pemutih; dan 11 kasus keracunan pembersih rumah tangga pada umumnya.
Dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019, saat itu jumlah keracunan hanya 13 kasus.
Baca juga: Trump Usul Obati Covid-19 dengan Suntik Disinfektan, Ini Tanggapan Para Pakar
Kemudian Gubernur Michigan Gretchen Whitmer dan Gubernur Maryland Larry Hogan pada Minggu (26/4/2020) mengindikasikan, negara bagian mereka masing-masing mencatatkan kenaikan panggilan ke hotline darurat sejak pernyataan Trump.
"Ratusan telepon masuk ke hotline darurat kami di departemen kesehatan, menanyakan apakah itu benar untuk menelan produk pembersih Clorox atau alkohol - apakah itu akan membantu melawan virus," kata Hogan kepada ABC News, sebagaimana dikutip Newsweek Minggu (26/4/2020).
"Jadi kami harus mengeluarkan peringatan untuk memastikan bahwa orang tidak melakukan sesuatu seperti itu, karena akan membunuh orang yang melakukannya."
Pada Jumat (24/4/2020) Trump mengklaim usulannya itu "sarkastis", meski rekaman video dan transkrip dari konferensi pers menunjukkan sebaliknya.
Baca juga: Usulkan Suntik Disinfektan untuk Obati Covid-19, Trump: Itu Sarkastis
"Saya mengajukan pertanyaan dengan sarkastis kepada wartawan... untuk melihat apa yang akan terjadi," ucap Trump pada Jumat ketika menandatangani RUU bantuan virus corona menjadi UU.
Lalu seorang juru bicara Gedung Putih ketika diminta Newsweek menanggapi peningkatan panggilan ke pusat-pusat pengendalian racun domestik, ia justru menyalahkan media karena diduga mengambil pernyataan Trump di luar konteks.
"Media telah kehilangan kendali dengan kesalahan karakterisasi dan tajuk berita aneh tentang apa yang dikatakan presiden, dan sama sekali mengabaikan bahwa dia secara konsisten menekankan bahwa orang Amerika harus berkonsultasi dengan dokter mereka mengenai pengobatan virus corona," kata juru bicara itu dalam surel.
Baca juga: Paksa Simpanse Naik Sepeda dan Sempotkan Disinfektan, Kebun Binatang Thailand Dikecam
Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany pada Jumat merilis pernyataan serupa.