WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat pada Jumat (24/4/2020) mengatakan akan mengirim ventilator ke Indonesia
Presiden Donald Trump mengumumkannya di Twitter setelah ia berbicara dengan Presiden RI Joko Widodo.
Selain Indonesia, negara lain yang akan dikirimi bantuan ventilator (alat bantu pernapasan) oleh AS adalah Ekuador.
Baca juga: Trump Usulkan Suntik Disinfektan dan Sinar UV untuk Obati Covid-19
Trump menulis bahwa ia berbicara dengan Presiden Lenin Moreno dari Ekuador dan "Kami akan mengirim mereka ventilator yang sangat dibutuhkan, yang baru-baru ini kami produksi banyak, dan membantu mereka dengan cara lain. Mereka berjuang keras melawan Coronavirus!"
Kemudian untuk pemberian ke Indonesia Trump menulis, "Baru saja berbicara dengan teman saya, Presiden Joko Widodo dari Republik Indonesia. (Beliau) meminta ventilator, yang akan kami sediakan. Kerja sama yang hebat di antara kami!"
Namun hingga berita ini dirilis, belum diketahui seberapa banyak ventilator yang akan dikirimkan AS dan bagaimana prosedur pengirimannya.
Just spoke to my friend, President Joko Widodo of the Republic of Indonesia. Asking for Ventilators, which we will provide. Great cooperation between us!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) April 24, 2020
"Ventilator adalah alat bantu untuk life saving. Orang kalau gagal napas, lalu dia tidak dibantu dengan ventilator nanti bisa meninggal dunia," ujar Anggota Kepakaran Divisi Intensive Care Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI-RSCM dr. Rudyanto Sedono, Sp.An-KIC saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (15/4/2020).
Penggunaan ventilator murni karena pasien membutuhkan perbantuan nafas, bukan karena dia punya penyakit bawaan.
Baca juga: Pemprov Jabar Akan Beli Ventilator Buatan PT DI dan PT Pindad
Alat ini jumlahnya sangat terbatas di Indonesia, dicari-cari bahkan hingga ke seluruh dunia.
"Saya ditugasi Pak Menteri (Erick Thohir), ditugasi cari ventilator sampai ke ujung dunia. Jadi termasuk Elon Musk nge-tweet kita kejar juga," ujar Wakil Menteri BUMN Budi Unadi Sadikin saat teleconference dengan wartawan, Selasa (7/4/2020).
Baca juga: Ventilator, Alat yang Dicari hingga ke Seluruh Dunia, Seberapa Pentingkah?
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengaku masih kekurangan stok ventilator untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit plat merah yang ditugasi menangani pasien Covid-19.
"Kalau kita lihat RS BUMN ada 611 tempat ICU, sampai hari ini dengan segala cara kita baru ada 50 persennya," katanya, Selasa (14/4/2020).
Baca juga: Tepis Kabar Kim Jong Un Sakit, Trump: Mereka Pakai Dokumen Lama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.