Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Tolak Damai Saat Ramadhan, Sebut Itu "Tidak Rasional"

Kompas.com - 24/04/2020, 21:23 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Taliban menolak seruan pemerintah Afghanistan untuk gencatan senjata saat Ramadhan di Afghanistan.

Kelompok pemberontak itu beralasan gencatan senjata "tidak rasional" ketika mereka tengah meningatkan serangan terhadap pasukan pemerintah.

Dilansir dari AFP Jumat (24/4/2020) Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengimbau para gerilyawan untuk meletakkan senjata mereka selama Ramadhan, seiring dengan negara itu yang sedang berjuang menangani Covid-19.

Baca juga: Kementerian Afghanistan: Taliban Harus Patuhi Gencatan Senjata untuk Hentikan Penularan Virus Corona

Namun juru bicara Taliban Suhail Shaheen dalam tweet-nya Kamis malam (23/4/2020) mengecam tawaran pemerintah.

Ia mengutip kesepakatan yang sedang berlangsung tentang proses perdamaian potensial dan pertukaran tahanan yang tertunda sebagai alasan untuk terus berjuang.

"Meminta gencatan senjata tidak rasional dan meyakinkan," tulis Shaheen ketika ia menuduh pemerintah membahayakan nyawa para tahanan selama wabah.

Baca juga: Taliban Bunuh Puluhan Polisi Afghanistan dalam Dua Kali Serangan

Di bawah perjanjian damai AS-Taliban yang ditandatangani awal tahun ini, pemerintah Afghanistan dan para pemberontak sekarang seharusnya sudah menyelesaikan pertukaran tahanan, dan memulai pembicaraan untuk gencatan senjata secara komprehensif.

Pertikaian baru antara Taliban dengan Afghanistan terjadi setelah puluhan personil pasukan keamanan Afghanistan tewas dalam gelombang serangan baru yang diluncurkan pemberontak awal pekan ini.

Serangan sebagian besar terbatas di daerah pedesaan dan kota kecil. Dalam perjanjian damai AS-Taliban, para pemberontak sepakat tidak menyerang kota-kota.

Baca juga: Taliban Serang 3 Lokasi, 23 Tentara Afghanistan dan 9 Warga Sipil Tewas

Pasukan AS dan asing lainnya telah berjanji untuk meninggalkan Afghanistan pada Juli 2021 asalkan Taliban tetap berpegang pada beberapa jaminan keamanan dan mengadakan pembicaraan dengan pemerintah.

Ghani telah menyerukan gencatan senjata abadi dengan Taliban selama bertahun-tahun, tapi kelompok pemberontak itu terus mengabaikannya bahkan semakin berani.

Sebaliknya, Taliban mencemooh pemerintahan Ghani menyebut mereka sebagai "boneka" yang dikendalikan oleh kekuatan asing.

Taliban juga menolak terlibat dalam pembicaraan damai saat mereka mengintensifkan serangan terhadap pasukan Afghanistan.

Baca juga: Indonesia akan Jadi Tuan Rumah Bagi Taliban, dalam Konferensi Perdamaian Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com