Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota New York Distribusi 500.000 Makanan Halal untuk Muslim di Bulan Ramadhan

Kompas.com - 24/04/2020, 14:00 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Wali kota New York, Bill de Blasio mengatakan pada rapat singkat pada Kamis (23/4/2020) bahwa kota New York akan menyediakan makanan kosher untuk Yahudi dan juga makanan halal untuk Muslim selama bulan Ramadhan.

Melansir Middle East Eye, sebanyak 500.000 makanan halal akan dibagikan untuk Muslim selama Ramadhan sebagai bagian dari program distribusi makanan kepada dua juta warganya di tengah pandemi.

"Salah satu seruan paling mulia saat Ramadhan adalah memberi makan mereka yang lapar," kata Walikota de Blasio.

"Untuk berperan pada mereka yang membutuhkan. Bahkan situasinya kini lebih sulit dari sebelumnya, di mana orang-orang tidak bisa pergi ke masjid-masjid mereka."

Pada beberapa tahun sebelumnya, masjid-masjid di New York biasanya menyediakan makanan gratis menjelang berbuka puasa atau dikenal dengan istilah momen Iftar.

Baca juga: Jenazah Korban Covid-19 Disimpan di Dalam Truk Pendingin di New York

Namun, semua tempat beribadah di seluruh AS ditutup. Termasuk masjid, gereja, sinagog dan kuil. Mereka telah ditutup sejak berminggu-minggu lalu untuk mencegah penyebaran virus corona.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan de Blasio, sekitar 400.000 makanan halal akan didistribusikan ke 32 gedung departemen pendidikan. 

Ada pun 100.000 makanan halal lainnya akan diberikan ke berbagai komunitas organisasi selama bulan suci yang dimulai Kamis sore (23/4/2020) dan akan berakhir pada pekan ketiga di bulan Mei.

New York juga menyediakan makanan kosher untuk komunitas Yahudi. Makanan kosher maksudnya makanan yang dinilai layak bagi komunitas Yahudi, layaknya halal bagi umat Islam.

Sana Qutubuddin, seorang aktivis Aliansi Keadilan dan Akuntabilitas di New York memuji tindakan otoritas New York dengan pujian 'bijak dan tulus'.

Baca juga: Jelang Ramadan, Masjid-masjid di AS Terancam Tutup

"Kota ini mengerti apa yang dikontribusikan oleh para Muslim dan merupakan suatu pengakuan bahwa komunitas kulit hitam, cokelat dan Muslim di New York adalah yang paling terdampak virus dengan tidak proporsional."

"Dan meski saya tidak mengatakan tindakan ini suatu yang luar biasa, tapi ini hal baik yang telah mereka lakukan dan merupakan tindakan yang tepat."

Kota New York merupakan pusat wabah virus corona di dunia saat ini, dengan kasus infeksi mencapai 145.000 dan kematian melebihi 11.000 jiwa berdasarkan laporan Middle East Eye.

Di Queens, New York, di mana lebih dari sepertiga kasus infeksi terjadi, wabah virus corona telah memberi dampak besar pada komunitas imigran dan orang kulit non-putih.

Pejabat kota New York memperkirakan krisis makanan akan menjadi lebih akut selama wabah masih berlangsung. Mereka berharap bisa menyeydiakan setidaknya 10 juta makanan pada April dan 15 juta lagi pada Mei mendatang.

Walikota New York masih belum mengestimasikan berapa banyak biaya yang akan keluar tapi dia bersumpah,

"Tidak akan ada warga New York yang akan kelaparan. Kota akan menyediakan (makanan)."

Baca juga: Korban Meninggal Virus Corona di Kota New York Diyakini Lebih dari 10.000 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com