Pria 56 tahun itu juga mengungkapkan kekhawatiran barunya bahwa China belum membagikan sampel virus yang terdeteksi di awal, yang secara ilmiah dikenal sebagai SARS-CoV-2.
"Kami masih belum memiliki sampel virus, dunia juga tidak memiliki akses ke fasilitas atau lokasi lain di mana virus ini mungkin awalnya berasal dari dalam Wuhan," ucap Pompeo.
Baca juga: Iran Luncurkan Satelit Militer Pertama, Menlu AS: Mereka Perlu Tanggung Jawab
Pihak berwenang China awalnya menekan berita tentang virus corona Covid-19, termasuk membungkam seorang whistleblower ternama.
Sejak itu para ilmuwan China mengatakan, mereka curiga virus muncul akhir tahun lalu di pasar hewan Wuhan yang menjual daging hewan-hewan eksotis.
Baca juga: Polisi Minta Maaf atas Hukuman ke Dr Li Wenliang, Warganet: Pergilah Minta Maaf ke Kuburannya
Tapi pertanyaan lain muncul lagi akhir-akhir ini, yang mengarahkan sorotan ke Institut Virologi Wuhan.
Para kritikus mengatakan, Presiden Donald Trump sangat ingin membelokkan kesalahan atas penanganannya sendiri di pandemi ini, yang telah menewaskan sekitar 47.000 orang di AS, terbanyak di dunia.
Baca juga: Korea Utara Sebut Ucapan Menlu AS Terkait Sanksi, Konyol
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan