Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Sengketa, China Bangun 2 Distrik Baru di Laut China Selatan

Kompas.com - 21/04/2020, 13:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Bulan ini Vietnam telah mengajukan protes resmi kepada pemerintah China, setelah sebuah kapal nelayan tenggelam usai bertabrakan dengan kapal penjaga pantai China di dekat pulau-pulau itu.

China mengatakan kapal Vietnam itu memancing secara ilegal dan tenggelam setelah menabrak kapal China.

Tenggelamnya kapal Vietnam memicu kemarahan Washington, yang menuding China mengeksploitasi pandemi Covid-19 untuk beraksi ketika negara-negara lain sedang disibukkan krisis.

Baca juga: Kapal Nelayannya Ditenggelamkan, Vietnam Protes kepada China

Beragam tanggapan

Peristiwa China dirikan dua distrik baru ini mendapat tanggapan keras dari sejumlah kalangan, termasuk mantan petinggi negara.

Eks Sekretaris Luar Negeri Filipina mendesak pemerintah memprotes pendirian distrik baru China tersebut.

"Ini menunjukkan bahwa China tanpa henti mengeksploitasi pandemi Covid-19 dengan terus mengejar klaim ilegal dan ekspansifnya di Laut China Selatan terhadap prasangka orang Filipina, negara-negara ASEAN, dan masyarakat internasional secara keseluruhan," kata Del Rosario dikutip dari CNN.

Kemudian Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI) yang berbasis di Washington mengatakan, "tidak ada satu pun dari (insiden) ini yang baru."

Baca juga: China Kembangkan Aplikasi Kantor Pintar Anti-virus

"Tidak ada yang berbeda hari ini yang tidak dilakukan enam bulan lalu," ujar Direktur AMTI Gregory Poling dalam sebuah forum online yang diselenggarakan Asosiasi Koresponden Asing Filipina.

"Mereka terus meningkatkan kehadirannya... terus meningkatkan frekuensi gangguan operasi minyak dan gas Asia Tenggara, operasi penangkapan ikan, dan lain-lain," ucap Poling.

Ia pun menambahkan, China tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti untuk membangun kontrol perairan yang sedang diperebutkan.

"Saya pikir orang-orang sedikit lebih tersinggung. Mereka berasumsi bahwa di tengah pandemi global, kita akan melihat penenangan dan itu belum terjadi," pungkasnya dikutip dari CNN Minggu (19/4/2020).

Baca juga: Bank Sentral China Pangkas Suku Bunga untuk Kedua Kalinya

Kang Lin seorang profesor di Universitas Hainan mengatakan, pendirian distrik baru telah diharapkan dan mengatakan negara itu "di bawah tekanan internasional untuk meningkatkan kehadirannya."

"Karena pulau-pulau buatan dan infrastruktur penting di daerah itu sekarang sudah ada dengan baik, sekarang adalah waktu yang tepat untuk membuat kontrol administratif di daerah lebih efektif," terangnya.

"Sementara itu terjadi pertengkaran terus menerus dengan kekuatan asing di perairan hampir setiap bulan. China melihat pelrunya meningkatkan klaim kedaulatan atas wilayahnya," lanjut Lin seraya mencatat patroli yang sering dilakukan Angkatan Laut AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com