Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selebgram Iran Dijuluki "Zombie Angelina Jolie" Terinfeksi Virus Corona

Kompas.com - 18/04/2020, 16:05 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

TEHERAN, KOMPAS.com - Selebgram asal Iran yang mendapat julukan "Zombie Angelina Jolie" dilaporkan terinfeksi virus corona saat berada dalam penjara.

Bintang media sosial, Sahar Tabar, yang nama aslinya adalah Fatemeh Khishvand dari Teheran, menjadi terkenal setelah mengunggah wajahnya yang kurus.

Selebgram berusia 22 tahun, yang pengacaranya sempat meminta agar dia dilepaskan di tengah pandemi virus corona, disebut terinfeksi dan berada dalam kondisi serius.

Baca juga: Selebgram Iran yang Ingin Seperti Angelina Jolie Ini Ditangkap karena Penistaan Agama

Center for Human Rights in Iran menyatakan, hakim menolak membebaskan Sahar meski negara itu kini tengah dilanda oleh Covid-19.

Maret lalu, rival Arab Saudi itu membebaskan 85.000 tahanan untuk membantu pemerintah dalam memerangi wabah yang sudah menjangkiti lebih dari 79.000 orang itu.

"Tidak masuk akal bahwa gadis muda ini terpapar virus corona sementara hukumannya diperpanjang di tengah situasi seperti ini," kata pengacara HAM, Payam Derafshan.

Dilansir Daily Mail Jumat (17/4/2020), Sahar ditangkap pada Oktober 2019 atas berbagai tuduhan, dilaporkan kantor berita setempat Tasnim.

Di antaranya adalah penistaan, melakukan kekerasan, mendapatkan uang dari cara tidak pantas, dan mengajak generasi muda melakukan korupsi.

Sahar ditahan berdasarkan panduan pengadilan Teheran, yang menangani "budaya kejahatan beserta sosial dan korupsi moral".

Perempuan itu menjadi perbincangan setelah dia mengaku menjalani setidaknya 50 operasi plastik agar mirip dengan Angelina Jolie.

Tetapi, dia kemudian mengonfirmasi bahwa penampilannya yang mirip dengan Zombie itu didapat melalui makeup dan proses pengeditan.

Baca juga: Malaysia: Virus Corona Tak Akan Mengubah Kalian Jadi Zombie

Hakim Mohammed Moghiseh menolak melepaskan Sahar, meski saat ini negaranya mengalami dampak yang cukup parah karena Covid-19.

Dalam keterangannya Rabu (15/4/2020), Derafshan menerangkan sudah menjadi "kebiasaan" bagi pemerintah untuk "menyangkal" setelah mengklaim Sahar tak terpapar.

"Sangat tak masuk akal menyangkal ini. Direktur penjara harus mengakui adanya infeksi dan fakta bahwa dia saat ini dirawat di rumah sakit," ujar Derafshan.

Dia menambahkan, Sahar dan narapidana dengan tuduhan non-kekerasan seharusnya juga dibebaskan selama wabah Covid-19 berlangsung.

Selain 79.000 korban infeksi, Iran juga mencatatkan hampir 5.000 korban meninggal, angka yang menimbulkan kecurigaan dari komunitas internasional.

Penyelidik menyatakan, mereka baru menghitung kematian berdasarkan yang dirawat di rumah sakit dan dites positif, yang berarti angka sebenarnya bisa jauh lebih besar.

Baca juga: Selebgram Zombie Iran yang Ditangkap karena Penistaan Agama Buka Suara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com