Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Australia Percaya Pemerintahnya Tapi Curiga Antar Sesamanya

Kompas.com - 17/04/2020, 20:14 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

Dia bekerja untuk Metro, layanan transportasi kereta Selama setahun terakhir. Dimana dia bekerja sebagai bagian dari kegiatan di stasiun kereta.

Jadwal kerjanya adalah sembilan hari kerja dan lima hari libur, serta mengharuskan dia untuk keluar dari rumah.

Baca juga: Ziarah ke Bus Into the Wild, Turis Brasil Kehabisan Makanan dan Dievakuasi

Sayangnya dalam dua minggu terakhir, ia merasa tetangganya tidak suka dengan kegiatannya untuk ke luar rumah meskipun itu untuk bekerja.

Dalam wawancara dengan wartawan ABC Indonesia, pada Jumat (17/04), Mella mengaku semakin merasakan bagaimana tetangganya memperhatikan gerak-geriknya saat hendak pergi dan pulang kerja.

"Beberapa rumah nampak mengintip keluar jendela, malah ada yang buka pintu dan memantau dari halaman rumah mereka," kata Mella.

"Misalnya saya kerja shift tengah hari dan berangkat jam 11 pagi," tambahnya, "pas saya pulang bekerja juga begitu (diamati tetangga)."

Sebelum pandemi virus corona semua tetangga dekat rumahnya bersikap ramah dan saling bertegur sapa, namun sekarang tidak lagi, menurut pengakuannya.

"Saya merasa seperti maling yang dicurigai," kata Mella.

Bahkan ketika melakukan lari-lari sebagai olahraganya di taman dekat tempat tinggalnya, banyak yang memberikan pandangan tidak menyenangkan kepadanya.

Ini yang akhirnya membuat Mella untuk terus mengenakan rompi kuning berlogo 'Metro' di mobilnya, yang menunjukkan dia merupakan pekerja yang setiap hari harus keluar rumah untuk melakukan tugasnya.

Baca juga: Virus Corona dan Novel-novel Fiksi Tentang Wabah Penyakit yang Ramalkan Situasi Sekarang

Polisi diharuskan lebih sensitif

Aturan yang diberlakukan kepada warga Australia sejauh ini dapat dibilang cukup bagus. Mereka mematuhi aturan yang ada, namun ada kerancuan terhadap "kegiatan penting" yang masih diperbolehkan dilakukan di luar rumah.

Sebagai contoh, ada seorang kakek yang tetap mengunjungi makan istrinya, seminggu sekali setiap hari Senin.

Dia akan melakukan itu, meskipun denda menghantuinya. Menurutnya, berkunjung ke makam istrinya merupakan bagian dari kesehatan mentalnya, dan baginya itu penting.

Untuk hal-hal semacam ini, polisi di Australia sudah diminta bertindak lebih sensitif lagi untuk tidak menjatuhkan denda 'membabi buta' atas nama semua kegiatan di luar rumah tanpa pandang bulu.

Kasus lain, Warga beberapa menulis di akun Facebook Woolworths, salah satu jaringan supermarket terbesar di Australia, meminta agar ada larangan membawa semua anggota keluarga pergi untuk belanja.

Aturan 'sosial distancing' membuat beberapa warga meminta agar mereka yang berbelanja di supermarket tidak membawa anak-anak, karena susahnya mengatur anak-anak di tempat umum.

"Saya melihat ada tiga orang dewasa datang bersama seorang anak-anak. Apakah ini perlu? Mungkin Woolies perlu mengeluarkan aturan membatasi hanya boleh satu orang saja datang belanja," tulis salah satu komentar.

Pihak Woolworths mengatakan tidak akan melakukan larangan apapun terkait hal tersebut.

"Kami tidak berencana melarang anak-anak untuk memasuki toko kami saat ini," kata seorang juru bicara Woolworths.

Baca juga: Saat Lockdown, Pakar Konservasi Terkemuka Jane Goodall Berseru: Stop Perdagangan Hewan Liar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

Global
Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Global
Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Global
Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Global
Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Global
Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Global
Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Global
Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Global
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Global
3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

Global
Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Global
Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Global
Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Israel Serang Balik Wilayah Iran 

Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Israel Serang Balik Wilayah Iran 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com