Dia bekerja untuk Metro, layanan transportasi kereta Selama setahun terakhir. Dimana dia bekerja sebagai bagian dari kegiatan di stasiun kereta.
Jadwal kerjanya adalah sembilan hari kerja dan lima hari libur, serta mengharuskan dia untuk keluar dari rumah.
Baca juga: Ziarah ke Bus Into the Wild, Turis Brasil Kehabisan Makanan dan Dievakuasi
Sayangnya dalam dua minggu terakhir, ia merasa tetangganya tidak suka dengan kegiatannya untuk ke luar rumah meskipun itu untuk bekerja.
Dalam wawancara dengan wartawan ABC Indonesia, pada Jumat (17/04), Mella mengaku semakin merasakan bagaimana tetangganya memperhatikan gerak-geriknya saat hendak pergi dan pulang kerja.
"Beberapa rumah nampak mengintip keluar jendela, malah ada yang buka pintu dan memantau dari halaman rumah mereka," kata Mella.
"Misalnya saya kerja shift tengah hari dan berangkat jam 11 pagi," tambahnya, "pas saya pulang bekerja juga begitu (diamati tetangga)."
Sebelum pandemi virus corona semua tetangga dekat rumahnya bersikap ramah dan saling bertegur sapa, namun sekarang tidak lagi, menurut pengakuannya.
"Saya merasa seperti maling yang dicurigai," kata Mella.
Bahkan ketika melakukan lari-lari sebagai olahraganya di taman dekat tempat tinggalnya, banyak yang memberikan pandangan tidak menyenangkan kepadanya.
Ini yang akhirnya membuat Mella untuk terus mengenakan rompi kuning berlogo 'Metro' di mobilnya, yang menunjukkan dia merupakan pekerja yang setiap hari harus keluar rumah untuk melakukan tugasnya.
Baca juga: Virus Corona dan Novel-novel Fiksi Tentang Wabah Penyakit yang Ramalkan Situasi Sekarang
Aturan yang diberlakukan kepada warga Australia sejauh ini dapat dibilang cukup bagus. Mereka mematuhi aturan yang ada, namun ada kerancuan terhadap "kegiatan penting" yang masih diperbolehkan dilakukan di luar rumah.
Sebagai contoh, ada seorang kakek yang tetap mengunjungi makan istrinya, seminggu sekali setiap hari Senin.
Dia akan melakukan itu, meskipun denda menghantuinya. Menurutnya, berkunjung ke makam istrinya merupakan bagian dari kesehatan mentalnya, dan baginya itu penting.
Untuk hal-hal semacam ini, polisi di Australia sudah diminta bertindak lebih sensitif lagi untuk tidak menjatuhkan denda 'membabi buta' atas nama semua kegiatan di luar rumah tanpa pandang bulu.
Kasus lain, Warga beberapa menulis di akun Facebook Woolworths, salah satu jaringan supermarket terbesar di Australia, meminta agar ada larangan membawa semua anggota keluarga pergi untuk belanja.
Aturan 'sosial distancing' membuat beberapa warga meminta agar mereka yang berbelanja di supermarket tidak membawa anak-anak, karena susahnya mengatur anak-anak di tempat umum.
"Saya melihat ada tiga orang dewasa datang bersama seorang anak-anak. Apakah ini perlu? Mungkin Woolies perlu mengeluarkan aturan membatasi hanya boleh satu orang saja datang belanja," tulis salah satu komentar.
Pihak Woolworths mengatakan tidak akan melakukan larangan apapun terkait hal tersebut.
"Kami tidak berencana melarang anak-anak untuk memasuki toko kami saat ini," kata seorang juru bicara Woolworths.
Baca juga: Saat Lockdown, Pakar Konservasi Terkemuka Jane Goodall Berseru: Stop Perdagangan Hewan Liar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.