Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Pendidikan Spanyol: Tidak Ada Anak Sekolah yang Gagal karena Virus Corona

Kompas.com - 16/04/2020, 16:30 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

MADRID, KOMPAS.com - Pada Rabu (15/4/2020), Menteri Pendidikan Spanyol Isabel Celaa mengatakan bahwa tidak ada anak muda Spanyol yang akan gagal di tahun ajaran sekolah karena krisis wabah virus corona.

Dan hanya dalam keadaan pengecualian, seseorang harus mengulang tahun (ajaran) itu.

Melansir media Perancis AFP, Semua lembaga pendidikan di Spanyol telah ditutup sejak pertengahan Maret ketika pemerintah memberlakukan lockdown nasional untuk memperlambat penyebaran virus yang kini telah menewaskan lebih dari 18.500 orang di seluruh negeri.

Baca juga: Tangani Covid-19, Jepang Siap Perluas Darurat Nasional ke Seluruh Negeri

Dengan lockdown serupa di seluruh dunia yang membuat sekitar 850 juta anak muda tidak belajar di dalam sekolah, hal itu telah menciptakan "tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya".

Tantangan bagi pemerintah dan pendidik. Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) mengatakan, pihak berwenang sekarang mempertimbangkan nasib tahun ajaran yang terganggu.

Dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan televisi Spanyol, Menteri Pendidikan Spanyol Isabel Celaa mengatakan tidak ada anak yang akan gagal tahun ini karena krisis virus corona.

Dan bahwa pihak berwenang akan menyediakan program mengejar ketinggalan secara sukarela selama musim panas.

Baca juga: Banyak Kasus Orang Hilang, Meksiko Larang Kremasi Korban Covid-19

"Tidak ada anak yang akan gagal tahun ajaran (ini) karena Covid-19," kata Celaa.

Dia memuji "kesabaran dan upaya besar" yang dilakukan oleh anak-anak, keluarga mereka dan staf pengajar dalam menghadapi "tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya".

Dia mengatakan tahun ajaran tidak akan berakhir setelah Juni, ketika biasanya berakhir dan selama liburan musim panas.

"Mengulang tahun ajaran akan menjadi ukuran yang sangat luar biasa yang harus didasarkan pada kasus yang kasuistik dan sangat perlu untuk diperdebatkan," tegas Celaa.

Baca juga: Gates Foundation Serukan Kerja Sama Global demi Vaksin Virus Corona

Siswa akan terus belajar dari rumah selama semester ketiga dan terakhir, kata menteri itu, tanpa menyebutkan tanggal yang memungkinkan kapan sekolah akan dibuka kembali.

Pengumuman itu datang ketika Spanyol bersiap untuk memperpanjang penutupan selama sebulan dari periode dua minggu yang baru.

Meski pun para pejabat mengatakan epidemi tampaknya telah memuncak dengan tingkat kematian dan infeksi yang mulai melambat.

Baca juga: Corona di China Mereda, tapi Pasar Basah Wuhan Merana

Tidak seperti di negara lain, anak-anak di Spanyol tidak diperbolehkan meninggalkan rumah mereka.

Ada pun orang-orang hanya diperbolehkan keluar untuk membeli makanan, obat-obatan atau untuk keadaan darurat medis.

Akan tetapi, mereka yang memiliki anjing diizinkan keluar sebentar untuk memenuhi kebutuhan dasar hewan tersebut.

Baca juga: Bayi Umur 11 Minggu Positif Terjangkit Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com