Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Penemuan Vaksin, dari Peneliti Terkemuka Arab Saudi Sampai Persiapan Uji Vaksin di Rusia

Kompas.com - 16/04/2020, 08:44 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah tim peneliti terkemuka Arab Saudi mendapatkan dana pemerintah untuk membantu menemukan vaksin penyakit Covid-19.

Dilansir dari Arab News, kepala kesehatan Saudi pada Selasa (14/4/2020) mengumumkan dana untuk melakukan penelitian ilmiah utama yang bertujuan membantu penemuan vaksin untuk penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona.

Tim tersebut terdiri dari 33 ilmuwan dan peneliti terkemuka Saudi. Para pakar medis tersebut akan mempelajari dan menjalan tes pada sifat virus.

Anggota kelompok itu terdiri dari sejumlah ilmuwan terkemuka dari Universitas Sains dan Teknologi (KAUST) King Abdullah.

Beberapa nama seperti Profesor Arnab Pain yang memimpin bagian genomik patogen, Dr Fathia Ben Rached, Dr Amit Subudhi, Sara Mfarrej dan Dr Qingtian Guan.

Baca juga: Ilmuwan Perancis Gunakan Vaksin Campak untuk Lawan Infeksi Corona

Mereka juga bergabung dengan dokter Asim Khogeer, Fadwa Alofi, Afrah al-Somali, Khaled al-Quthami dari kementerian kesehatan, dokter Naif al-Montashiri dan Ahmed Bakur dari Universitas Taibah juga para ahli dari Universitas King Abdul Aziz seperti Dr Anwar Hashem dan Dr Turki Abujamel.

“Setiap anggota kelompok kolaboratif ini memiliki sebuah proyek besar yang didasarkan pada penggunaan urutan genom skala besar dari individu-individu yang positif-Covid-19.

(hal itu) untuk menyelidiki genom virus SARS-CoV-2 (jenis virus yang menyebabkan COVID-19) yang beredar di Arab Saudi,” kata Dr Sharif Hala, seorang peneliti biomedis di Pusat Penelitian Medis Internasional Pengawal Nasional Raja Abdullah (KAIMRC).

"Proyek awal untuk membangun perbandingan genom dalam konteks global virus dan inang, adalah apa yang kami sebut studi sistem biologi yang didukung dengan menggunakan analisis bioinformatika dari dataset dan pekerjaan laboratorium basah."

Dia mengatakan kepada Arab News bahwa 600 sampel telah dikumpulkan dari kota-kota Madinah, Jeddah dan Makkah untuk awalnya fokus pada proyek-proyek tertentu.

Ini adalah untuk mengoptimalkan teknologi (bahan genetik) berbasis asam nukleat untuk deteksi dini virus dalam cairan tubuh.

Baca juga: Mutasi Baru Corona Ditemukan di India, Bisa Ancam Pengembangan Vaksin

untuk membandingkan teknologi deteksi yang ada dan mengembangkan alat visualisasi untuk memahami pandemi dari perspektif genetika, dan untuk melihat mengidentifikasi mutasi pada inang si virus. Dimana virus corona dapat mengakibatkan respon imun yang diamati dalam berbagai kasus pada penelitian ini.

Ketika menemukan obat untuk Covid-19, Hala mengatakan: “Vaksin tidak sulit untuk dikembangkan karena secara fundamental merupakan bagian dari patogen.

(bagian) yang diperkenalkan ke sistem kekebalan tubuh inang untuk mempromosikan produksi antibodi dan akhirnya mendidik sistem kekebalan untuk melindungi inang terhadap patogen spesifik ini. "

Dia menunjukkan bahwa keterlambatan dalam memproduksi vaksin bisa dipengaruhi karena kurangnya keuangan, skala produksi, keamanan atau masalah lainnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com