KOMPAS.com - Pejabat kesehatan ternama Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci mengungkapkan, jika AS menanggapi virus corona lebih cepat mereka bisa menyelamatkan banyak nyawa.
Sebab, saat ini AS adalah negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di dunia, juga jumlah korban meninggal terbanyak sedunia.
Kemudian di China, terdapat temuan lebih dari separuh kasus corona pada Minggu (12/4/2020) berasal dari penerbangan Rusia ke Shanghai sehari sebelumnya.
China sendiri kini sedang berjaga-jaga apabila terjadi gelombang kedua virus corona yang berasal dari kasus impor.
Baca juga: China Bantah Minta Pujian dari Jerman soal Penanganan Virus Corona
Kedua berita tersebut dapat Anda baca selengkapnya di 4 berita terpopuler global sepanjang Senin (13/4/2020) hingga Selasa (14/4/2020).
Pejabat kesehatan top AS Anthony Fauci mengungkapkan, mereka bisa menyelamatkan banyak nyawa jika saja menanggapi lebih cepat wabah virus corona.
Saat ini, AS adalah negara dengan jumlah kasus maupun korban meninggal tertinggi di dunia. Mencatatkan lebih dari 560.000 kasus dan lebih dari 22.000 kematian karena virus corona.
Anthony Fauci yang juga Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular AS itu menambahkan, AS bisa kembali normal paling cepat awal Mei.
Lantas apa saja prediksi lain dari Fauci? Anda bisa membaca selengkapnya di sini.
Kumpulan artikel terpopuler pada Minggu-Senin juga menjadi artikel terpopuler pada Senin-Selasa.
Di artikel tersebut tertera kisah toko roti Finlandia yang selamat dari kebangkrutan berkat kue gulungan tisu, dan update tentang korban Covid-19 meninggal di AS yang menjadi terbanyak di dunia.
Bagaimana dengan dua berita lainnya? Anda bisa membaca selengkapnya di sini.
Presiden AS Donald Trump mengklaim ekonomi AS akan melambung "seperti roket" begitu pandemi virus corona berakhir.
Trump tidak menghadiri rapat hariannya tentang virus corona di Gedung Putih pada Sabtu Paskah (11/4/2020) bersamaan dengan angka kematian tertinggi di AS akibat virus corona.
Tapi Trump hadir dalam acara Justice with Judge Jeanine yang tayang di Fox News pada Sabtu malam, dan mengklaim bahwa ekonomi negara AS akan menghadapi "gelombang luar biasa" setelah penutupan dibuka.