Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Harian Covid-19 Menurun, Spanyol Siap Mulai Lagi Perekonomian

Kompas.com - 13/04/2020, 15:24 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MADRID, KOMPAS.com - Jumlah korban meninggal harian akibat Covid-19 di Spanyol menurun beberapa hari terakhir, membuat Negeri "Matador" bersiap menggerakkan lagi roda perekonomiannya.

Pembukaan kembali sebagian perekonomian Spanyol dimulai pada Senin (13/4/2020), menurut pemberitaan AFP.

Meski begitu, Perdana Menteri Pedro Sanchez memperingatkan, Spanyol masih "jauh dari kemenangan."

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Jepang Umumkan Darurat Nasional Virus Corona | Angka Kematian di Spanyol Terus Turun

"Kita semua ingin kembali ke jalan-jalan... tetapi keinginan kami yang lebih besar adalah memenangkan perang dan mencegah kekambuhan," terangnya dikutip dari AFP Senin (13/4/2020).

Pernyataan itu diungkapkan Sanchez saat beberapa perusahaan memulai lagi pekerjaannya, setelah terhenti selama 2 minggu terakhir.

Spanyol saat ini adalah negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak kedua di dunia, di bawah Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Kabar Baik, Angka Kematian Virus Corona di Spanyol Turun 4 Hari Beruntun

Hingga Senin (13/4/2020) Worldometers 166.831 kasus di Spanyol, dengan 17.209 korban meninggal dan 62.391 pasien sembuh.

Jumlah korban meninggal mulai turun sejak mencapai puncaknya pada 2 April sebanyak 961 jiwa yang melayang.

Di hari-hari berikutnya Spanyol mencatatkan korban harian sebanyak 850, 749, 694, 700, 704, 747, 655, 634, 525, dan 603 pada Minggu (12/4/2020).

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Taiwan Tawarkan Bantuan Medis, China Marah | Kakek Ini Alami Wabah Flu Spanyol, 2 Perang Dunia, dan Wabah Corona

Akhiri hibernasi ekonomi

Beberapa pekerja pabrik dan konstruksi di Spanyol dijadwalkan kembali bekerja pada Senin (13/4/2020). Polisi juga terlihat membagikan masker di stasiun kereta bawah tanah.

Pencabutan dua minggu "hibernasi ekonomi" ini menuai kritik dari beberapa pemimpin regional dan serikat pekerja.

Namun, sisa periode lockdown di negara berpenduduk 47 juta orang tersebut akan tetap diberlakukan.

Baca juga: Hidup 112 Tahun, Kakek Ini Alami Wabah Flu Spanyol, 2 Perang Dunia, dan Wabah Corona

Kebijakan serupa juga akan ditempuh Amerika Serikat (AS). Beberapa negara bagian akan memulai lagi perekonomiannya pada Mei.

"Kami berharap pada akhir bulan ini kita dapat melihat-lihat dan berkata, oke, apakah ada bagian di sini yang bisa kita mulai lagi dengan aman dan berhati-hati?" kata Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, Dr Anthony Fauci.

Namun Fauci juga memperingatkan, pembukaan lagi perekonomian tidak akan bisa secepat "menyalakan lampu".

Baca juga: Corona Belum Reda, tapi AS Bersiap Buka Kembali Negaranya pada Mei

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com