Bank Dunia mengatakan sekitar 10 juta orang di Maroko dapat menemukan diri mereka dalam kesulitan ketika pandemi melanda dan tekanan lebih lanjut meningkat karena kekeringan.
Di ruangan besar yang biasanya digunakan sebagai dapur, tim INSAF mengisi tas dengan semolina couscous, lentil (kacang-kacangan), kentang, beras, minyak, teh, tepung, sabun dan produk sanitasi.
Selebaran yang merinci langkah-langkah perlindungan virus juga disertakan. Pengiriman darurat juga ditujukan kepada keluarga di dusun-dusun terpencil di wilayah Atlas pusat, tempat kekeringan di sektor pertanian semakin menekan penduduk.
Bantuan negara hingga 120 dollar AS (setara dengan Rp 1,8 juta) sedang dialokasikan untuk keluarga yang membutuhkan dalam mengatasi krisis, bagian dari paket darurat juga didanai oleh sumbangan perusahaan dan swasta.
Dalam beberapa hari terakhir, penerima sumbangan pertama dapat menarik uang dari ATM setelah menerima pesan teks dari pihak berwenang.
Baca juga: Di Tengah Lockdown Virus Corona, Nenek 93 Tahun Ini Minta Bir
Hal itu dapat dilakukan berkat sistem pembayaran baru yang dibuat atas bantuan dari bank lokal.
Tetapi membantu yang paling membutuhkan adalah sebuah tantangan, dan negara tidak memiliki daftar sosial untuk mengidentifikasi kebutuhan populasi rakyatnya.
"Beberapa (ibu tunggal) bahkan tidak bisa membeli susu untuk bayi mereka," kata Ouazahrou. "Sangat penting untuk membawakan mereka kebutuhan dasar (rumah tangga)."
Pada Minggu (12/4/2020), virus corona telah merenggut 111 nyawa di benua Afrika Utara dari total 1.545 kasus yang dinyatakan. Namun, hanya sekitar 7.000 tes yang telah dilakukan.
Baca juga: Pendiri WikiLeaks Julian Assange Diam-diam Punya Dua Anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.