Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Ini Digugat karena Perbuatan Cabul di Aplikasi Zoom Saat Kelas Daring

Kompas.com - 12/04/2020, 10:26 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WASHINGTON, D.C, KOMPAS.com - Sebuah lelucon internet digunakan untuk berbuat lelucon yang tidak berbahaya telah berubah menjadi tuntutan pidana terhadap seorang remaja asal Connecticut, AS.

Remaja yang mencari perhatian publik dengan aplikasi tatap muka Zoom, ditangkap pada Rabu (8/4/2020) setelah polisi menuduhnya melakukan "pemboman Zoom" pada serangkaian kelas daring dengan "ungkapan cabul dan gerak tubuh."

Ketika sekolah-sekolah di seluruh negeri beralih ke pembelajaran daring akibat pandemi virus corona, pihak berwenang telah melihat peningkatan dalam laporan "Pemboman Zoom."

Baca juga: Tak Hanya Wabah Covid-19, Wabah Kriminal di Chicago Juga Meningkat

Zoom Bombing adalah kondisi di mana para tamu yang tidak diinginkan membajak konferensi video untuk mengganggu atau melecehkan para pesertanya.

Aplikasi Zoom adalah salah satu dari beberapa platform yang telah melihat lonjakan aktivitas dalam beberapa minggu terakhir saat orang beralih ke alat tersebut untuk rapat, kelas, dan bahkan jam digital.

Bocah Connecticut, yang namanya tidak dirilis karena usianya, dituduh mengganggu beberapa kelas daring pada SMA Daniel Hand di kota Madison.

Baca juga: Pria Ini Curi 200 Masker Bedah dan Klaim untuk Dibagikan pada Tunawisma

Dia dituduh melakukan kejahatan komputer, konspirasi untuk melakukan kejahatan komputer dan pelanggaran perdamaian.

Serangan cyber memaksa distrik sekolah Madison untuk sementara meninggalkan Zoom dan beralih ke Google Meet dan alat-alat lain untuk kelas virtual lainnya.

“Zoom telah menjadi platform pilihan kami karena kemudahan penggunaan dan kepatuhan dengan Undang Undang Privasi Data Siswa Connecticut,” kata Kepala Sekolah Tom Scarice dalam unggahan di akun Facebook-nya pada Selasa (7/4/2020).

Baca juga: Foto Singapura Bagaikan Kota Hantu Saat Separuh Lockdown

"Platform Zoom telah mengalami peningkatan penggunaan lebih tinggi, dan kami telah memutuskan untuk menangguhkan penggunaan Zoom untuk instruksi seluruh kelompok sampai distrik dapat memiliki lebih banyak jaminan bahwa Zoom telah mengatasi masalah keamanan," imbuhnya.

Kantor FBI di Boston juga memperingatkan kalau Zoom telah terhubung ke beberapa situs web mencurigakan yang menggunakan nama perusahaan untuk membuat orang mengklik pancingan pada tautan berbahaya.

Agensi itu mengatakan kalau seseorang di Massachusetts baru-baru ini membajak konferensi sekolah di negara bagian itu dan "meneriakkan kata-kata kotor dan kemudian meneriakkan alamat rumah guru di tengah instruksi."

Baca juga: Wabah Covid-19, India Perpanjang Lockdown Dua Minggu

FBI juga menerangkan kalau kelas lain di Massachusetts baru-baru ini juga diinterupsi oleh seseorang yang mem-flash tato swastika-nya di kamera.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan minggu lalu, Zoom mengatakan kepada The Associated Press bahwa 'bug' keamanan pertemuan video sangat serius dan mendesak pengguna untuk melaporkan masalah apa pun langsung ke perusahaan mereka.

Baca juga: [Populer Global] Penyebab Covid-19 di New York Terbanyak | Kabar Media Asing tentang Gunung Anak Kratau Meletus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Global
Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com