Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Corona di Jerman, Kanselir Angela Merkel Optimis namun Berhati-hati

Kompas.com - 10/04/2020, 14:56 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber TASS

BERLIN, KOMPAS.com - Meski laju pertumbuhan kasus infeksi akibat virus corona di Jerman melambat, Kanselir Jerman, Angela Merkel pada Kamis (9/4/2020) tetap menegaskan pentingnya jaga jarak sosial alias social distancing.

"Kita dapat mengatakan bahwa grafik terbaru dalam angka (infeksi) memberikan alasan untuk harapan hati-hati," kata Merkel. Namun, situasinya "tetap rapuh."

"Setelah [Katolik dan Protestan] Paskah kita harus melanjutkan apa yang telah dimulai, karena tidak semua yang telah dicapai dapat dengan cepat dihancurkan," kata Merkel.

Dia juga mendesak kepada warga Jerman untuk disiplin dan mematuhi aturan social distancing. Saat ini, Jerman melaporkan lebih dari 108.000 kasus infeksi akibat virus corona, dan lebih dari 2.000 kematian tercatat.

Baca juga: Ratusan Pesertanya Terjangkit Corona, Tablighi Jamaat Disorot Tajam

Sampai sekarang, praktik kehidupan sosial secara keseluruhan telah berkurang dan bahkan menjadi nol aktivitas di Jerman.

Museum, teater, ruang konser dan pameran, restoran, bar, tempat pangkas rambut, toko kecantikan, kolam renang dan pusat kebugaran masih tutup di seluruh negeri itu.

Warga Jerman tidak diperbolehkan untuk berkumpul dalam kelompok lebih dari dua orang dengan pengecualian keluarga dan orang yang hidup di bawah satu atap rumah.

Juga, orang-orang di jalanan dan toko-toko harus tetap berjarak 1,5 meter antara satu sama lain. Polisi dan badan administrasi mengendalikan para warga dengan aturan-aturan ini.

"Kita tidak bisa merasa aman sekarang, tetapi kita bisa senang bahwa pembatasan yang lebih substansial tampaknya tidak diperlukan," tambah kanselir.

Baca juga: Pertimbangkan Perekonomian AS, Trump Ingin Lockdown Segera Berakhir

 

Merkel menekankan bahwa masyarakat harus bertahan hidup dengan wabah pada tingkat yang lebih besar atau lebih kecil "untuk jangka waktu yang lama" sampai vaksin yang efisien dikembangkan.

Mengenai apakah batasan yang ada dapat dilonggarkan secara teoritis dan sampai sejauh mana, dia mengatakan bahwa hal itu akan menjadi jelas setelah Paskah.

"Kita harus bertindak sangat bijaksana," kata Merkel.

Pada akhir Desember 2019, pejabat China mengabarkan pada Badan Kesehatan Dunia (WHO) tentang wabah pneumonia yang sebelumnya tidak diketahui di kota Wuhan, China.

Sejak itu, kasus virus corona bernama resmi Covid-19 oleh WHO telah dilaporkan di setiap sudut dunia termasuk Jerman.

Pada 11 Maret 2020, WHO menyatakan wabah corona sebagai pandemi. Menurut statistik terbaru, lebih dari 1.500.000 orang telah terinfeksi di seluruh dunia dan lebih dari 88.000 kematian telah dilaporkan.

Selain itu, sejauh ini lebih dari 331.000 orang di dunia telah pulih dari penyakit tersebut. 

Baca juga: Lockdown, Pekerja Asing di Malaysia Bersyukur Mendapat Paket Bantuan Makanan dari Pemerintah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber TASS
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com