Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Kondom Global Menipis di Tengah Wabah Corona, PBB Beri Peringatan

Kompas.com - 08/04/2020, 16:49 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Kekurangan persediaan kondom global meningkat seiring dengan penutupan pabrik pembuatan alat kontrasepsi akibat lockdown di tengah wabah virus corona.

Upaya pemerintah dari berbagai negara dalam menerapkan lockdown juga membuat beberapa bisnis yang dianggap tidak penting ditutup atau dibatasi.

Salah satunya perusahaan kontrasepsi raksasa Karex di Malaysia yang terpaksa hanya membuat satu dari setiap lima kondom yang ada di dunia karena dibatasi produksinya.

Perusahaan itu hanya bisa memproduksi sekitar 200 juta lebih sedikit daripada produksi biasanya.

Baca juga: Menkes Israel Positif Covid-19 Diduga karena Langgar Sendiri Aturan Lockdown

Produsen lain di seluruh dunia mungkin juga menghadapi gangguan dan kesulitan dalam menempatkan kondom di pasar karena persoalan transportasi.

Menurut Kepala Eksekutif Karex, Goh Miah Kiat, pasokan alat kontrasepsi akan sangat terdampak.

Goh mengatakan pada media Perancis AFP, "Dunia akan kekurangan kondom."

Goh juga mengatakan kalau kondisi ini sangat menantang meski dia tahu kalau pasokan kondom ke negara-negara berkembang akan sangat sulit.

Pihaknya juga sedang mengusahakan yang terbaik yang mereka bisa. Bagaimana pun, kondom merupakan perangkat medis yang dianggap penting.

Baca juga: Covid-19, Ulama di Inggris dan AS Imbau Muslim Siapkan Adaptasi Terkait Proses Kremasi

Peringatan dari PBB

Karex yang selama ini memasok kondom ke banyak perusahaan dan pemerintah harus menutup tiga pabriknya di Malaysia di awal periode lockdown negara itu sampai 14 April mendatang.

Perusahaan itu hanya diizinkan beroperasi sebanyak 50 persen dari tenaga kerja biasa. Goh kemudian berpikir untuk menyampaikan izin peningkatan produksi.

Kelangkaan kondom juga membuat Badan Kesehatan Reproduksi di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) buka suara.

PBB hanya bisa mendapatkan sekitar 50 sampai 60 persen pasokan kondom selama wabah virus corona.

Juru bicara Dana Populasi PBB mengatakan, "Penutupan perbatasan dan tindakan pembatasan lainnya telah memengaruhi transportasi dan produksi di sejumlah negara dan kawasan."

Dia juga menambahkan kalau PBB mengambil beberapa langkah seperti menambah pemasok tambahan untuk mendukung kebutuhan yang mendesak.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com