Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infeksi Virus Corona di AS Capai 300.000 Orang, Trump Beri Peringatan

Kompas.com - 05/04/2020, 07:46 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump memberikan peringatan setelah korban infeksi virus corona mencapai 300.000 orang.

Berdasarkan data yang dipaparkan oleh situs Worldometers, saat ini terdapat 309.728 kasus penularan yang telah terkonfirmasi.

Jumlah itu didapat setelah dalam 24 jam terakhir, AS mengumumkan adanya 32.567 infeksi baru virus corona. Kemudian terdapat 8.441 korban meninggal.

Baca juga: Tak Pakai Masker di Tengah Virus Corona, Ini Alasan Presiden Trump

Dalam konferensi pers Sabtu (4/4/2020), Trump memperingatkan bahwa mereka akan mengalami "banyak korban meninggal" pada pekan depan.

Dilansir Sky News, presiden 73 tahun ini kembali menekankan bahwa pekan ini dan minggu depan merupakan momen tersulit yang mereka hadapi.

"Sayangnya, bakal terjadi banyak korban meninggal. Mungkin jumlahnya tidak sebanyak yang diprediksi, Tetapi akan terjadi," kata dia.

Dia mengaku sudah menghubungi Gubernur Negara Bagian New York, Andrew Cuomo, sebagai wilayah yang paling terdampak Covid-19.

Dikutip Al Jazeera, sejauh ini New York mencatatkan 113.704 kasus positif, dengan 63.306 di antaranya terjadi di New York City.

Baca juga: Trump Ragukan Data Kasus Virus Corona di China

Dalam keterangannya, Trump memaparkan bahwa dirinya dan Cuomo "bekerja keras" untuk menyediakan sumber daya tambahan guna memerangi wabah.

Salah satu rencana yang dibahas dalam menempatkan 1.000 tentara di seantero New York City, di mana militer juga bakal dikerahkan ke wilayah AS lainnya.

Selain itu, rencana lain adalah mempersiapkan Manhattan's Javits Center sebagai pusat perawatan setidaknya bagi 2.500 penderita Covid-19.

Saat memberikan pernyataan kepada awak media, Cuomo mengatakan bahwa puncak dari virus corona akan menyerang negara bagiannya dalam 14 hari ke depan.

"Ada bagian dari diri saya yang berkata biarkan saja puncak ini terlewati. Tapi ada juga sisi yang mengungkapkan kami tak siap melaluinya," aku dia.

Baca juga: AS Diterpa Wabah Virus Corona, Trump Salahkan Obama

Dia tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pemerintah China yang mendonasikan 1.000 ventilator yang diperkirakan sampai Sabtu.

Bantuan tersebut tidak saja diurus oleh Beijing. Tetapi juga oleh duo miliuner yang merupakan pendiri Alibaba, Jack Ma serta Joseph Tsai.

"(Bantuan) ini jelas akan memberikan perbedaan signifikan," terang Cuomo. Sebelumnya dia mengaku bahwa suplai medis di New York mulai berada di ujung tanduk.

Pada Kamis (2/4/2020), dia mengungkapkan bahwa sumber daya ventilator bisa habis dalam enam hari jika pasien kritis terus bertambah.

Lebih lanjut, Trump menuturkan bahwa AS tidak bisa selamanya ditutup. Karena itu, dia mengaku bakal membuat keputusan yang sulit.

"Mitigasi jelas memberikan dampak. Kami tentu tidak ingin menghancurkan negara kami sendiri. Saya sudah katakan dari awal. Obatnya tidak lebih rumit dari masalahnya," jelasnya.

Baca juga: Imbau Warga AS Kenakan Masker di Tengah Virus Corona, Trump: Saya Tak Akan Pakai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com