WASHINGTON, D.C, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh orang karyawan National Park Service dinyatakan positif mengidap virus corona sejak administrasi Trump masih terus mengoperasikan sistem taman yang menarik ribuan orang AS setiap harinya.
Pada Senin (30/3/2020), kabar infeksi tujuh orang karyawan National Park Service (NPS) dilaporkan oleh pihak NPS kepada Washington Post. Angka itu di luar pekerja taman yang bukan karyawan federal.
Juru bicara NPS Stephanie Roulett memberikan pernyataan melalui email bahwa NPS bekerja dengan kontraktor dan pemegang konsesi untuk melacak kasus yang ditemukan terjadi di antara karyawan mereka.
Tak hanya itu, pada pekan lalu, pengawas Taman Nasional Pengunungan Great Smoky yang melintasi perbatasan antara Tennessee dan Carolina Utara mengatakan seorang pegawainya positif terjangkit virus corona.
Tempat itu pada akhirnya ditutup pada 24 Maret kemarin.
Baca juga: Suami Ini Dituduh Bunuh Istrinya Saat Karantina Bersama akibat Virus Corona di Inggris
Sedangkan di Taman Nasional Grand Canyon yang tetap buka dan menarik banyak wisatawan akhir pekan, karyawannya diberitahu kalau seorang penduduk kompleks perumahan taman di lingkar Selatan positif terjangkit corona.
Meski begitu, sejauh ini tidak ada karyawan Park Service di Grand Canyon yang positif Covid-19 itu.
Pada akhirnya, para pejabat di wilayah Coconino di mana taman nasional itu masuk di dalamnya, menutup tempat tersebut.
National Park Service telah menutup lebih dari 100 situs kini untuk melindungi warga AS dari penyebaran virus.
Akan tetapi, sebanyak 300 situs lain masih dibuka dan pemerintah AS bahkan membebaskan biaya masuknya.
Adanya risiko potensial yang dihadapi sebagian karyawan, Rob Wallace selaku Asisten Sekretaris bidang Ikan, Margasatwa dan Taman menandatangani memo yang mengesahkan pembiayaan bahaya lingkungan untuk beberapa pekerja.
Baca juga: Wabah Virus Corona, Dokter di New York Bersiap Kondisi Terburuk
Berita terkait penyebaran virus ini juga memicu keluhan dari karyawan yang masih dipaksa untuk bekerja.
Hal itu dapat dilihat dari arahan yang dikeluarkan pada Senin (30/3/2020). Sekretaris Dalam Negeri David Bernhardt mengirim nota kepada karyawan departemen dan menegaskan pentingnya menjaga operasional meski terjadi wabah.
Di dalam nota itu ditekankan Bernhardt bahwa kegigihan para karyawan akan diakui dan dihargai.
Dia menulis, "Saya menghargai dan berharap semua karyawan departemen akan terus memenuhi tugas dan tanggung jawab mereka sebagaimana ditugaskan sementara dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan mereka serta memperhatikan kebutuhan keluarga mereka."
Meski begitu pada akhirnya para karyawan tersebut melapor ke kantor dan takut jika mereka terinfeksi.
Baca juga: Mengapa Ada Negara yang Tolak Alat Medis Buatan China untuk Tangani Virus Corona?
Seorang pekerja Park Service di Alaska, Dustin Stone menyatakan banyak karyawan yang takut menulari Covid-19 ke anggota keluarga.
Dia bahkan nekat berhenti sekitar dua pekan lalu dan menolak arahan Bernhardt.
Sementara itu, Joe Manchin III, Senator peringkat Demokrat pada Komite Senat Energi dan Sumber Daya Alam ikut ambil peran.
Bersama dengan sekelompok 10 Demokrat House yang dipimpin Ketua Sumber Daya Alam Raul Grijalva, Manchin mendesak Bernhardt pada Selasa (31/3/2020) untuk membantu menghentikan penyebaran virus.
Namun, pihak Park Service mengatakan dapat mengoperasikan objek wisata itu dengan cara yang konsisten.
"Kami telah mengeluarkan pesan di situs web taman, media sosial, dan mendesak pengunjung untuk mengikuti panduan CDC (pusat pengendalian dan pencegahan penyakit AS) serta memberikan langkah-langkah tambahan bagi masyarakat jika mereka memilih mengunjungi taman kami," ungkap Roulett.
Akan tetapi, sangat disayangkan, pembatasan yang diterapkan terlambat. Misalnya, ketika pengunjung berkerumun di jalan setapak, kamp dan melihat pemandangan. Kondisi itu tentu berpotensi menyebarkan virus corona.
Selain itu, pihak Park Service juga tidak memberitahu kepada pengunjung bahwa beberapa staf mereka telah terinfeksi.
Baca juga: Laporkan 2 Orang Tak Ikuti Prosedur Tes Virus Corona, Pria di India Tewas Dihajar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.