WASHINGTON, D.C, KOMPAS.com - Berdasarkan keterangan seorang dokter di New York, dokter Shamit Patel, tim medis kota New York sedang menyiapkan kondisi yang terburuk dalam beberapa hari ke depan negara bagian itu.
Dia berharap, semoga saja dia tidak harus mulai memilih pasien infeksi virus corona mana yang akan dia obati.
Hanya 10 hari lalu, hanya setengah dari pasien internis berusia 46 tahunan di Beth Israel, salah satu rumah sakit di Mount Sinai di Manhattan menderita virus corona.
Baca juga: Mengapa Ada Negara yang Tolak Alat Medis Buatan China untuk Tangani Virus Corona?
Pada pekan lalu, sebanyak 85 sampai 90 persen dari pasien-pasiennya menderita penyakit itu.
Dokter Patel melaporkan pada media Perancis, AFP bahwa dia dan tim medis lain sudah berhenti mengunjungi pasien biasa.
"Rumah sakit ini penuh dengan pasien virus corona," ujar dokter Patel.
"Kami (saat ini) masih belum kelebihan kapasitas, tapi kami sedang mengupayakannya," ujar Patel yang juga berpikir rumah sakit semestinya telah merencanakan dengan baik.
Baca juga: Laporkan 2 Orang Tak Ikuti Prosedur Tes Virus Corona, Pria di India Tewas Dihajar
Gelombang pasien virus corona di rumah sakit Beth Israel sesuai dengan banyaknya pasien yang membanjiri di Kota New York.
Angkanya naik cepat dari 436 kasus menjadi 36 ribu hanya dalam dua pekan.
Menurut perkiraan dokter Patel, puncak infeksi virus di AS bisa terjadi dalam akhir pekan ini sampai pekan depan bulan April.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.