Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Meninggal Covid-19 di AS Tembus 3.000 Orang

Kompas.com - 31/03/2020, 08:44 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Jumlah korban meninggal akibat virus corona di Amerika Serikat (AS) pada Senin (30/3/2020) sebanyak 3.008 orang, menurut penghitungan dari Johns Hopkins University.

Kemudian, hingga Selasa (31/3/2020) pagi WIB, Worldometers mencatat korban meninggal di "Negeri Uncle Sam" sebanyak 3.148 orang.

Untuk jumlah kasusnya, Johns Hopkins University mencantumkan angka 163.429, tertinggi di dunia melebihi Italia, China, dan Spanyol.

Baca juga: Korea Utara Sebut Ucapan Menlu AS Terkait Sanksi, Konyol

Dilansir dari AFP, Presiden Donald Trump dikritik oleh pemerintah federal karena penanganan yang lambat terhadap pandemi yang menyebar cepat.

Beberapa rumah sakit seperti di New York sampai kekurangan alat pelindung diri (APD), seperti masker dan respirator untuk pasien.

Pada Minggu (29/3/2020), Trump memutuskan untuk memperpanjang aturan social distancing sampai akhir April.

Baca juga: Trump Perpanjang Masa Social Distancing, Pasar Saham AS Melonjak

Para ilmuwan ternama mendesaknya menerapkan kebijakan tersebut lantaran semakin meningkatnya kasus virus corona di AS.

Presiden 73 tahun itu juga mengatakan, tingkat kematian akibat Covid-19 di AS kemungkinan akan mencapai puncaknya saat Paskah, dua minggu lagi.

"Paskah seharusnya menjadi puncaknya," kata Trump tentang hari besar umat Kristen yang jatuh pada 12 April tersebut.

Baca juga: Trump: Paskah akan Jadi Puncak Jumlah Korban Covid-19 di AS

"Pemodelan memperkirakan bahwa puncak dalam tingkat kematian kemungkinan akan tercapai dalam dua minggu."

"Setelah dua minggu seharusnya mulai turun, dan semoga sangat banyak dari titik itu," ujar Trump saat memberi pengarahan di Rose Garden Gedung Putih, Minggu (29/3/2020).

Sementara itu, pejabat kesehatan AS, Anthony Fauci, menerangkan, korban meninggal virus corona bisa mencapai 200.000 orang jika mitigasi yang mereka lakukan tak berhasil.

Baca juga: Jika Mitigasi Virus Corona Tak Berhasil, 200.000 Orang di AS Diprediksi Meninggal

Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional itu menyatakannya dalam wawancara dengan CNN, seperti dilansir Reuters, Minggu (29/3/2020).

Namun, dalam konferensi pers di Rose Garden, Anthony Fauci berusaha mengendalikan situasi dengan menyatakan bahwa jumlah itu didapat berdasarkan simulasi.

Baca juga: Kabar Baik di Tengah Wabah Corona: AS Jalin Kerja Sama dengan Johnson & Johnson untuk Vaksin Covid-19

Dia menjelaskan, 100.000-200.000 orang bakal meninggal karena virus corona adalah skenario terburuk jika masyarakat tak mengikuti anjuran pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com