Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Wabah Virus Corona, Israel Masih Gempur Palestina

Kompas.com - 29/03/2020, 10:10 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

YERUSALEM, KOMPAS.com - Dilansir dari Middle East Monitor, Asa Winstanley seorang jurnalis investigasi di London menulis betapa Israel justru mempercepat dan meningkatkan kediktatoran militer untuk lawan Palestina.

Winstanley memberi contoh, terbatasnya jumlah pekerja Palestina yang diizinkan bekerja di luar Tepi Barat tidak diberikan hak dan perlindungan oleh Israel.

Mereka malah dipisahkan dari keluarga mereka selama dua bulan dan keluarga mereka pun tidak diizinkan untuk tinggal di Israel karena rezim apartheid mereka.

Dalam satu insiden yang sangat mengejutkan, dari sebuah video pekan ini, pasukan pendudukan Israel mengusir seorang pekerja Palestina. Mereka membuangnya di sisi jalan di Tepi Barat, di dekat sebuah pos pemeriksaan.

Baca juga: Palestina Laporkan Kematian Pertama akibat Wabah Virus Corona

Rezim pendudukan militer Israel terus berlanjut, dengan serangan terhadap penduduk sipil Palestina.

Tak hanya itu, tindakan lain di antaranya penangkapan di malam hari, pembunuhan dan tindak pelanggaran lainnya.

Satu-satunya yang berbeda dari Israel adalah kini prajurit mereka memakai masker wajah karena adanya wabah Covid-19.

Di tengah perang terhadap wabah Covid-19, Israel bukannya melakukan tindakan perlindungan untuk kesehatan dan keselamatan bersama baik Palestina mau pun Israel sendiri. Justru mereka masih menggempur Palestina dengan tindakan represif, kriminal dan kekerasan.

Beberapa tahanan Palestina dipaksa hidup dalam kondisi yang mengerikan dan kejam di ruang bawah tanah Israel.

Baca juga: Tak Hanya Melawan Israel, Palestina Juga Berjibaku Tangani 39 Kasus Virus Corona

Kondisi itu telah dilaporkan oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia yang meminta karantina karena kontak dengan penjaga penjara Israel yang telah positif terjangkit corona.

Tindakan Israel ini tidak tampak di tengah krisis nasional yang sedang berlangsung di seluruh dunia. Terlebih pandemi global ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Pihak berwenang pun dengan mudah mengubur berita buruk untuk menghindari pengawasan.

Terlebih dengan kekuatan pemerintah baru yang besar. Adakah kemungkinan Israel memiliki tangan yang bebas dari biasanya untuk memperluas pendudukan militer ilegal mereka di Palestina?

Di kolom lain yang ditulis Winstanley, dia menulis bahwa seorang liberal Israel baru-baru ini menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menginisiasi tindakan diktator dalam urusan wabah virus corona

Baca juga: Virus Corona di Palestina: 15 Turis asal AS Dikarantina di Hotel Angel, Bethlehem

Tuduhan itu mungkin terdengar agak hiperbolik. Namun, dalam hal apa pun kaum liberal Israel tidak pernah menunjukkan sedikit pun kepedulian terhadap kediktatoran militer yang selama ini dilakukan Israel kepada Palestina sejak 1948.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com