LUDHIANA, KOMPAS.com - Sebuah kisah mengharukan terjadi di India, ketika seorang suami bersepeda sejauh 12 kilometer (km), untuk mengantar istrinya yang terluka.
Kisah ini dialami oleh pria asal Ludhiana, India. Dia menggendong istrinya di sepeda dari Bharat Nagar, untuk mengobati lukanya di rumah sakit Kanganwal.
Pria itu harus melakukannya karena India sedang di-lockdown secara nasional, membuat opsi transportasi umum sangat terbatas.
Baca juga: Diduga Lecehkan Ibu Mertua, Oknum Polisi di Gresik Dilaporkan ke Polisi
Dilansir dari Gulf News, sang suami sempat minta tolong ke seorang pengemudi ambulans, tapi pengemudi itu meminta ongkos Rs 2.000 (sekitar Rp 427.000).
"Tidak ada yang siap mengantar kami ke rumah sakit karena lockdown."
"Pengemudi ambulans meminta Rs 2.000 yang tidak bisa saya bayarkan, jadi saya harus membawanya dengan sepeda," kata Devdutt Ram, suami wanita tersebut.
Baca juga: Hasil Tracing Pelatihan Petugas Haji 9 Hari di Surabaya: 4 Peserta Positif Covid-19, 14 PDP
Wanita itu terluka akibat kecelakaan saat bekerja di pabriknya pada 20 Maret lalu.
"Ketika kecelakaan itu terjadi, pekerja pabrik membawanya ke rumah sakit pemerintah di Bharat Nagar."
"Dokter mengambil rontgen dadanya, dan bukannya mengobati kakinya."
"Mereka mengatakan bahwa paru-parunya penuh dengan air. Jadi saya pergi ke Kanganwal," lanjut pria asal Ludhiana tersebut.
Baca juga: Aniaya Warga yang Mabuk Saat Pesta Pernikahan, Empat ASN dan 1 Satpam Diamankan
India, negara terpadat kedua di dunia, mengumumkan lockdown nasional selama 21 hari mulai Selasa tengah malam (24/3/2020).
Lockdown yang menempatkan ratusan juta warga India dalam karantina mandiri ini ditujukan untuk mencegah penyebaran wabah virus corona.
"Ini adalah awal dari pertarungan yang panjang," tulis Perdana Menteri Narendra Modi di Twitter-nya.
Baca juga: Efek Wabah Corona, Jepang Akan Bagikan Wagyu Gratis bagi Warganya
"Orang-orang di negara ini telah mengumumkan hari ini bahwa kita dapat menghadapi dan mengalahkan tantangan sebesar mungkin jika kita yakin," lanjutnya.
Delhi, kota dengan populasi hampir 20 juta penduduk, menutup perbatasan daratnya mulai Senin pagi (23/3/2020), dan menutup toko-toko serta kantor swasta hingga 31 Maret.
Negara-negara bagian lain juga menerapkan lockdown sebagian atau penuh, dengan banyak menutup perbatasan, membatasi pergerakan warganya, dan menghentikan operasional sebagian besar transport umum.
Baca juga: Terinspirasi Buffon, Kiper Bali United Sebut Usia Bukan Penghalang Karier Sepak Bola
Beberapa seperti Bengala Barat dengan populasi lebih dari 90 juta, me-lockdown kota-kota besar tetapi tidak di pedesaan.
Kereta api India juga membatalkan semua layanan kecuali kereta kota dan kereta barang sampai 31 Maret.
Penerbangan internasional sudah dilarang beroperasi sejak seminggu yang lalu, sementara sekolah, fasilitas hiburan dan monumen seperti ikon Taj Mahal telah ditutup.
Baca juga: Covid-19, Pakar India Peringatkan Penularan Massal jika Lockdown Dilanggar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.