Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donat Dr Fauci, Apresiasi Rakyat AS pada Dr Anthony Fauci Terkait Fakta Obat Virus Corona

Kompas.com - 28/03/2020, 13:43 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber CNN,UPI

WASHINGTON, D.C, KOMPAS.com - Pada Jumat (27/3/2020) sebuah toko donat di Rochester, New York, AS, Donuts Delite, mengeluarkan produk donat terbaru dengan foto Dr Anthony Fauci.

Fauci adalah seorang imunolog dan direktur dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID). Dia menjadi terkenal sejak menyatakan tidak setuju terhadap keputusan Presiden AS Donald Trump yang ditayangkan di televisi.

Dr Fauci tidak setuju dengan pengembangan uji klinis hidroksiklorokuin sebagai obat pasien infeksi virus corona. Namun dia akan mempertimbangkan klorokuin.

Donat yang dibuat oleh toko Donuts Delite terdiri dari selembar kertas berbahan dasar makanan yang boleh dimakan bergambar foto Dr Fauci. 

Foto itu diletakkan di atas donat dengan topping buttercream frosting berwarna putih dan biru. Kepada wartawan, pemilik franchise Donuts Delite, Nick Semeraro mengatakan bahwa dirinya menyaksikan pernyataan Dr Fauci di televisi.

Baca juga: Benarkah Klorokuin dan Pil Kina Berpotensi Atasi Corona?

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Dr. Anthony Fauci, NIAID Director, trying to help America! Thank you Dr. Fauci, Logo Donuts available for Touch-Less & Curb-Side Pick-Up Soon. ????

Sebuah kiriman dibagikan oleh Donuts Delite (@donuts_delite) pada 22 Mar 2020 jam 12:50 PDT

"Dr Fauci telah memberikan fakta-fakta di televisi. Kita harus menghormatinya. Kami bipartisan, kami tetap netral. Namun Anda harus memuji seseorang meski Anda tidak menyukai orang itu, karena orang itu memang pantas mendapatkannya (pujian)," kata Semeraro.

Dia juga memaparkan kalau banyak orang New York yang membeli donat 'bergambar' Dr Fauci itu. Toko Donuts Delite pun kini tengah membuat lebih banyak donat serupa.

Donat Dr Fauci dijual seharga 2.1 dollar AS per butir atau setara dengan Rp 35 ribu atau 11 dollar AS, setara dengan Rp 178 ribu untuk setengah lusin. Sedangkan untuk satu lusin donat dihargai 20 dollar AS setara dengan 325 ribu dan sudah termasuk pajak.

Sementara itu, di tempat lain, toko Butter and Bakery di San Francisco menjual 'Quarantine Cakes" dengan pesan "cuci tanganmu" pada kue mereka.

Baca juga: Dianggap Sembuhkan Corona? Guru Besar Farmasi UGM: Hati-hati, Klorokuin Obat Keras

Dr Fauci dan Trump soal hidroksiklorokuin dan klorokuin

Presiden AS Donald Trump tampak antusias dengan obat hidroksiklorokuin untuk mengobati pasien infeksi virus corona. Tapi sikap itu rupanya tidak didukung oleh Dr Anthony Fauci.

Menurut dokter yang memimpin Federal Funding Powerhouse itu, dia tidak akan 'menghabiskan' uangnya pada proyek obat hidroksiklorokuin tersebut.

Dia bahkan mengatakan kalau uji klinis obat itu lebih terbelakang dibandingkan obat lain sebagaimana dilaporkan dalam investigasi CNN.

Trump mengatakan pada rapat singkat di Gedung Putih terkait virus corona, bahwa hidroksiklorokuin yang biasanya digunakan untuk malaria, lupus dan rheumatoid arthritis menunjukkan peluang baik yang bisa melawan virus corona.

"Kurasa hal ini akan jadi sangat baik," kata Trump, "Kami akan segera mempelajari obat ini."

Baca juga: Ingin Cegah Virus Corona, Pasutri Malah Jadi Korban Klorokuin Fosfat


Namun, National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) AS enggan menyeponsori kajian apa pun terkait hidroksiklorokuin. Hal itu disampaikan oleh pihak NIAID yang juga menambahkan pernyataan bahwa akan mempertimbangkan obat klorokuin dan bukan hidroksiklorokuin.

NIAID memang kerap menyebut obat klorokuin dalam situs mereka namun tidak dengan hidroksiklorokuin.

Selain NIAID, Biomedical Advanced Research and Development Authority juga memiliki daftar obat yang bisa mengobati pasien infeksi virus corona namun obat hidroksiklorokuin tidak ada di dalam daftar mereka.

Baca juga: Pemerintah: Klorokuin Obat Keras, Bukan untuk Diminum Sendiri!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com