Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suriah Umumkan Kasus Infeksi Pertama Virus Corona, Bashar Al-Assad Keluarkan Amnesti Tahanan

Kompas.com - 23/03/2020, 16:42 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Iran merupakan salah satu negara yang paling terpengaruh oleh pandemi di luar China. Sekaligus sekutu regional utama Suriah dan mengoperasikan penerbangan militer dan sipil yang membawa para pejuang milisi ke Suriah.

Mahan Air Iran masih memiliki penerbangan reguler dari Teheran ke Damaskus meski penerbangan Suriah lainnya telah ditangguhkan.

Menurut penduduk setempat dan sumber-sumber intelijen Barat, milisi yang didukung Iran juga telah memasuki Suriah menggunakan perbatasan AlBukamal dengan Irak, tempat di mana virus itu menyebar.

Komando umum militer mengumumkan pada Sabtu (21/03/2020) bahwa pihaknya telah meningkatkan kesiap-siagaan di rumah sakit militer dan memberikan perintah untuk meminimalkan pertemuan.

Termasuk kegiatan olahraga militer atau apa pun yang terjadi di daerah tertutup karena wabah.

Baca juga: 17 Ton Suplai Medis Atasi Virus Corona dari China Mendarat di Indonesia

"Kami telah mengambil sejumlah langkah, untuk melindungi tentara kami di kediaman mereka di unit-unit dan formasi militer. Serta memerintahkan penggunaan sarung tangan dan masker wajah," demikian pernyataan yang dikeluarkan komando umum militer tersebut.

Para anggota militer mengatakan sejumlah perwira senior telah mengambil cuti dan beberapa unit komandan telah memerintahkan untuk menghindari kontak sosial dengan milisi yang didukung Iran karena dipandang memiliki risiko tinggi akan penyebaran virus.

Para petugas medis di barat laut yang dikuasai oposisi juga khawatir virus corona bisa menyebar dengan cepat di kamp-kamp sesak berisi puluhan ribu warga Suriah terlantar.

Pasukan pimpinan Kurdi yang didukung AS di Suriah barat laut dan kelompok-kelompok oposisi yang didukung Turki juga menutup perlintasan karena khawatir infeksi itu dapat berasal dari daerah yang dikuasai pemerintah.

Baca juga: Ajak Kambing Peliharaan Jalan-jalan di Saat Lockdown Virus Corona, Pria di Spanyol Didenda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com