Sementara itu, Trump juga mengatakan, seandainya China memberikan informasi terkait Covid-19 ini lebih dulu, tentu akan sangat menolong AS.
Ketika ditanya apakah Trump merasa China yang mengakibatkan wabah ini ke AS, dia menjawab tidak.
Baca juga: Kementerian Afghanistan: Taliban Harus Patuhi Gencatan Senjata untuk Hentikan Penularan Virus Corona
Trump hanya berharap Pemerintah China seharusnya memberikan "kabar lebih dulu" (tidak menutup-nutupi pemberitaan).
Dia juga baru mendengar adanya laporan bahwa salah satu pejabat Gedung Putih mengatakan virus corona dengan sebutan "Kung Flu".
Seorang wartawan melaporkan bahwa terminologi Kung Flu sama dengan virus China yang akan membuat warga Amerika keturunan China berisiko mendapatkan stigmatisasi dan penargetan rasial.
Baca juga: Eropa Kerahkan Jurus Tangkal Virus Corona: Tutup Perbatasan dan Larang Pertemuan
Namun, Trump menampik bahwa itu tidak akan terjadi, "Tidak, tidak sama sekali. Saya yakin mereka (warga AS) akan setuju 100 persen dengan istilah itu. Virusnya memang datang dari China. Tidak bisa dimungkiri lagi."
Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada beberapa waktu lalu telah memilih nama resmi Covid-19 untuk menghindari penamaan spesifik terhadap lokasi geografi, jenis hewan, atau kelompok orang tertentu.
Sebab, rekomendasi internasional mengatakan, penamaan seperti itu merupakan bentuk stigmatisasi.
Baca juga: Kewalahan Hadapi Corona, Menkes Belanda Sempat Kolaps Lalu Mengundurkan Diri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.