Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkata Rasial Saat Jumpa Pers Virus Corona, Trump Didebat Wartawan

Kompas.com - 20/03/2020, 15:13 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WASHINGTON, D.C, KOMPAS.com - Pada konferensi pers tentang virus corona di Gedung Putih, Presiden Donald Trump berulang kali mengatakan, Covid-19 alias virus corona dengan istilah "Chinese virus" atau virus China

Wartawan yang hadir kerap mempertanyakan terminologi tersebut karena dianggap memicu ketegangan rasial di AS.

Dilansir dari video yang diunggah Reuters, CNA, dan CGTN America, Presiden Trump kerap menampik bahwa istilah virus China sama sekali tidak menyentuh wilayah rasial.

Keterangan pers yang dilakukan Presiden Trump di Gedung Putih pada Kamis (19/3/2020) berulang kali mendapat interupsi pertanyaan dari wartawan.

Baca juga: Hotel Bintang Empat di Madrid Disulap Jadi Fasilitas Medis untuk Tangani Virus Corona

Trump dipertanyakan tentang penggunaan terminologi virus China dan bukan menggunakan Covid-19 seperti yang dianjurkan WHO. 

Seorang wartawan mengatakan bahwa ada puluhan laporan terkait insiden bias terhadap orang Amerika keturunan China di AS.

Wartawan itu juga memaparkan bahwa mantan asisten Trump, Sekretaris Azar, mengatakan untuk tidak menggunakan istilah virus China. Menurut Azar, etnisitas tidak menyebabkan virus.

Trump kemudian menjawab dengan yakin bahwa istilah virus China yang berulang kali dia lontarkan tidak rasial sama sekali.

Baca juga: Trump: Dunia Menderita karena China Lamban Informasikan Virus Corona

 "Virusnya berasal dari China. Tidak, tidak rasial sama sekali. Sama sekali," ungkap Trump. Dia mengatakan istilah virus China karena dia ingin akurat.

Sementara itu, wartawan lain juga mempertanyakan perihal "apa yang mungkin dirasakan" oleh orang Amerika keturunan China di AS.

Wartawan itu menanyakan juga apakah Trump sendiri nyaman dengan istilah atau terminologi virus China.

Trump merasa dirinya memiliki rasa cinta kepada warganya di AS. Dia bahkan mengatakan, "Seperti yang Anda tahu, China mencoba mengatakan pada suatu kesempatan, mungkin sekarang mereka telah menghentikannya bahwa virus itu disebabkan oleh tentara AS. Itu tidak mungkin terjadi. Itu tidak akan terjadi selama saya yang jadi presidennya. Virus itu berasal dari China."

Baca juga: Pertama di Yunani, Ibu Positif Virus Corona Lahirkan Bayi Sehat

Selain itu, Trump juga mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang salah atas wabah ini. Dia juga melanjutkan dengan, "Mungkin beberapa orang akan berkata ini salahnya seseorang, tapi tidak ada yang salah sebenarnya."

Ucapan ini dianggap CGTN America sebagai pernyataan yang memuat tuduhan untuk China.

Sejauh ini, pemerintahan Trump merasa bahwa kinerja mereka sudah sangat baik. AS telah menutup perbatasan, "Orang-orang dari China banyak memasuki AS dari sana, saya menganggapnya serius," jelas Trump yang lagi-lagi tampak menyalahkan China.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com