Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panjat Tembok Perbatasan Negara, Wanita Hamil Ini Jatuh dan Tewas

Kompas.com - 14/03/2020, 12:47 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

TEXAS, KOMPAS.com - Seorang wanita hamil berusia 19 tahun terjatuh dan tewas saat memanjat tembok perbatasan di Texas, Amerika Serikat (AS).

Tragedi itu terjadi pada akhir pekan lalu, kata pihak berwenang pada Kamis (12/3/2020) dikutip dari Independent.

Wanita bernama Estefany Giron Luna dari Guatemala itu jatuh dari puncak pagar besi setinggi 5,5 meter, saat coba menyeberang ke AS bersama suaminya.

Menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Guatemala, Giron Luna yang hamil 30 minggu tewas karena cedera yang dideritanya, dan dokter tidak dapat menyelamatkan nyawanya.

Baca juga: Waspadai, 3 Risiko Berjemur untuk Ibu Hamil

Tekandi Paniagua, seorang pejabat konsuler Guatemala yang berbasis di Texas, mengatakan pasangan itu berusaha menyelinap ke AS dengan memanjat tembok perbatasan.

Dia menambahkan, kemungkinan penyelinapan ini terjadi karena pergeseran dinamika migrasi di perbatasan.

Setahun yang lalu selama puncak gelombang migrasi keluarga, pasangan itu kemungkinan sudah coba menyerahkan diri untuk mencari suaka.

Namun berbagai pembatasan baru yang diberlakukan pemerintahan Donald Trump telah mendorong para imigran untuk mengambil risiko lebih besar.

Kematian Giron Luna adalah yang terbaru dalam rangkaian kecelakan mencerminkan upaya imigran yang semakin bernafsu memasuki "Negeri Paman Sam."

Baca juga: Ketika Amerika Serikat Kewalahan Hadapi Serangan Virus Corona

"Sejak Oktober tahun lalu, setidaknya lima warga Guatemala lainnya menderita patah tulang dan cedera serius akibat jatuh dari tembok perbatasan," kata Paniagua.

Pihak berwenang sejak Januari juga telah menyetop tujuh traktor dengan para imigran yang bersembunyi di dalamnya.

Dibandingkan pada 2019 ini adalah peningkatan yang tinggi, karena tahun lalu kasus seperti ini hanya 12.

"Ini tren yang sangat mengkhawatirkan. Orang-orang mengambil lebih banyak risiko, dan mereka kehilangan nyawa," lanjut Paniagua.

Baca juga: Tak Diberikan Braille, Imigran Tunanetra Tak Lulus Tes Bahasa Inggris

Tembok yang curam

Tembok perbatasan ditambah ketinggiannya dan dibuat lebih panjang oleh pemerintah AS, termasuk pagar sepanjang 217 kilometer dengan tinggi 9 meter.

Ini membuat para penyelundup berimprovisasi untuk membawa para imigran gelap menyelinap.

Caranya dengan menyuruh imigran untuk memanjat sampai atas pagar, lalu di sisi lainnya dituruni dengan cara melekatkan lengan dan kaki ke besi.

Cara ini jelas butuh tingkat atletis yang tinggi.

Baca juga: Otoritas Australia Sebut Tom Hanks dan Istri Terinfeksi Virus Corona di Amerika

Giron Luna adalah pekerja sosial dan pemenang kontes kecantikan di kampung halamannya di Quetzaltenango, Guatemala.

Dia terpeleset saat hendak turun dari atas pagar, lalu terjatuh dengan mendarat di punggung.

Rekannya yang bernama Dilver Israel Diaz Garcia (26) membawanya untuk mencari pertolongan dan bertemu dengan petugas Patroli Perbatasan AS, yang kemudian menghubungi ambulans lewat radio.

Baca juga: RI Bidik Peningkatan Ekspor ke Amerika Selatan dan Afrika

Sayangnya, dokter di El paso tidak berhasil melahirkan Giron Luna lewat operasi cesar, dan wanita hamil ini meninggal setelah menjalani beberapa operasi.

Sementara itu Diaz Garcia ditempatkan ke sel tahanan di patroli perbatasan AS, dan menunggu dideportasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com