Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.000 Peserta Hadiri Tabligh Akbar Malaysia, Puluhan Orang Terinfeksi Virus Corona

Kompas.com - 13/03/2020, 17:28 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters,CNA

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan Malaysia menyerukan acara-acara dengan jumlah massa besar ditunda, setelah dutemukan penyebaran virus corona di sebuah acara tabligh akbar.

Acara yang dimaksud adalah Jhor Qudamak Malaysia 2020, yang dihadiri sekitar 10.000 orang dari sejumlah negara. Acara berlangsung pada 28 Februari sampai 1 Maret.

Dilansir dari Reuters, Malaysia mengonfirmasi 12 warga negaranya terinfeksi virus SARS-CoV-2 setelah menghadiri acara tersebut.

Pemerintah "Negeri Jiran" kemudian melakukan penelusuran ke sekitar 5.000 warga negaranya yang menghadiri acara itu.

Baca juga: Skuad Everton Dikarantina karena Virus Corona, Derbi Merseyside Hampir Pasti Ditunda

"Semua kegiatan massa harus ditunda untuk menekan penyebaran Covid-19," tulis Kementerian Kesehatan Malaysia dalam akun Twitter-nya.

Tindakan antisipasi Malaysia juga diterapkan pada shalat Jumat dengan imbauan untuk mempersingkat durasi khotbah Jumat, dan menyarankan wudu dilakukan di rumah.

Selain Malaysia, 11 kasus infeksi virus corona juga muncul di Brunei, yang terhubung ke acara di pinggiran Kuala Lumpur tersebut.

Sekitar 90 penduduk Brunei menghadiri acara itu, dan 11 orang yang positif virus corona adalah kasus pertama di sana, sebelum bertambah menjadi 25.

Baca juga: Dalam 4 Hari, Brunei Laporkan 25 Kasus Virus Corona

Kementerian Kesehatan Brunei mengatakan kasus pertama menimpa seorang pria berusia 53 tahun yang kembali dari Kuala Lumpur pada 3 Maret.

Dia mulai menunjukkan gejala-gelaja terkena penyakit Covid-19 empat hari kemudian.

Kemudian Singapura mengatakan sedang melacak para warga negaranya yang datang ke Jhor Qudamak Malaysia 2020.

Dilansir dari Channel News Asia, tabligh akbar ini dihadiri oleh 95 warga Singapura.

Selain itu juga dan 700 penduduk Indonesia dan 200 peserta dari Filipina.

Baca juga: Ini Alasan Pasien Positif Corona di RS Moewardi Solo Dimakamkan di Magetan

Menteri Urusan Muslim Singapura, Masagos Zulkifli, mengatakan bahwa komunitas Muslim setempat telah melakukan upaya-upaya untuk menyesuaikan praktik keagamaannya selama virus corona mewabah.

"Misalnya, banyak yang menahan diri dari jabat tangan, dan mengadopsi apa yang saya sebut 'Salam Mufti', yakni seseorang meletakkan tangan di dadanya untuk menyampaikan salamnya," ucap pria 56 tahun itu.

"Banyak juga yang membawa sajadah sendiri dan perlengkapan pribadi mereka ke masjid."

Masagos yang merangkap jadi Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Alam, mengatakan bahwa kebersihan dan higienis adalah garis pertahanan pertama Singapura terhadap pandemi Covid-19.

Baca juga: Pasien Corona Disebut Kabur dari RSUP Persahabatan, Pemerintah Pastikan Sudah Kembali

Dia menegaskan pentingnya menggunakan tisu saat bersin atau batuk, dan tidak menghadiri acara publik saat tidak enak badan.

"Mari kita terus menjalankan tanggung jawab sosial, waspada. Bersama-sama, kita bisa mengatasi tantangan ini," pungkasnya.

Baca juga: Sutradara Isolasi Diri Usai Dites Corona, Syuting Film Shang-Chi Ditunda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters,CNA
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com