Kemudian Italia juga mengumumkan infeksi harian yang mencapai 877, membuat total kasus penderita virus corona meningkat jadi 10.149.
Dilansir Sky News, angka ini merupakan yang tertinggi sejak "outbreak" terjadi pada 21 Februari. Meski begitu, lebih dari 1.000 orang dinyatakan sembuh.
Baca juga: Italia Laporkan Kenaikan Tertinggi Virus Corona sejak Outbreak
Seorang dokter di Wuhan, China, menceritakan bagaimana dia dibungkam karena membagikan informasi mengenai virus corona.
Informasi yang diberikan Ai Fen kemudian disebarkan oleh mendiang Li Wenliang, dokter yang dianggap pahlawan karena menyuarakan isu itu pertama kali.
Kepada majalah People, direktur departemen darurat di Rumah Sakit Pusat Wuhan itu mengisahkan dia mengunggah hasil diagnosa di WeChat pada 30 Desember lalu.
Dilansir SCMP Rabu (11/3/2020), wawancara Ai Fen menyiratkan bahwa otoritas kesehatan setempat melewatkan momen untuk merilis peringatan secara dini.
Wawancara itu dilaporkan dirilis pada Selasa (10/3/2020). Namun dihapus dari WeChat, memantik kemarahan netizen yang mengunggah ulang publikasinya.
Baca juga: Cerita Dokter Ai Fen di Wuhan yang Dibungkam karena Bagikan Informasi soal Virus Corona
Kasus infeksi virus corona di Amerika Serikat (AS) pada Rabu menembus 1.000 kasus, menurut laporan dari The Washington Post.
Data dari Johns Hopkins University, dari tepatnya 1.025 kasus tersebut terjadi 23 kematian.
Sementara itu The Washington Post merinci lima kematian terbaru terdiri dari dua korban di Washington DC, dan masing-masing satu di California, New Jersey, dan South Dakota.
Kemudian 19 negara bagian melaporkan keadaan darurat terkait virus corona karena penambahan kasus yang cepat.
Pada Selasa (10/3/2020) yang melaporkan adalah Colorado, North Carolina, dan Michigan.
Baca juga: Meningkat Cepat, Virus Corona di AS Tembus 1.000 Kasus
Seorang pria di Jepang yang positif terinfeksi virus corona dilaporkan pergi ke bank, dan berusaha menularkannya ke orang lain.
Si pasien yang tidak menunjukkan gejala itu dites positif di Gamagori Rabu pekan lalu (4/3/2020), setelah orangtuanya juga tertular.
Setelah resmi terkena virus corona, pria yang tak disebutkan identitasnya itu seharusnya menunggu di rumah sampai tim medis mendapatkan kamar untuknya di rumah sakit.
Namun dilansir Tokyo Reporter via Daily Mirror Minggu (8/3/2020), pria yang disebut berumur sekitar 50-an itu memutuskan keluar dan menumpang taksi.
Dia pergi menuju Izakaya (bar informal di Jepang). "Saya akan menyebarkan virus ini!" seru si pria kepada salah satu keluarganya.
Baca juga: Positif Virus Corona, Pria di Jepang Pergi ke Bar dan Tularkan ke Orang Lain
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.