SINGAPURA, KOMPAS.com - Singapura menjadi salah satu negara yang sejauh ini sukses melawan virus corona. Dari 160 pasien, belum ada satu pun yang meninggal dunia sampai Selasa (10/3/2020).
Mengenai hal itu, Kementerian Kesehatan Singapura atau Ministry of Health (MOH) membagikan jurus-jurusnya dalam melawan virus corona Covid-19.
Berikut adalah rangkumannya, dari rilis yang diterima Kompas.com.
Sebagai negara yang banyak dikunjungi wisatawan, pemerintah Singapura bergegas melakukan persiapan dini untuk menekan angka penyebaran virus corona.
Negeri "Singa" melakukannya dengan:
Baca juga: Gara-gara Corona, Pemerintah Masih Lihat Kondisi Global Sebelum Susun APBN 2021
MOH menyebutkan perlawanan dengan virus corona adalah upaya nasional, yang dikoordinasi oleh Satgas Multi-Kementerian atau Multi-Ministry Taskforce (MTF).
Satgas ini dibentuk pada 22 Januari 2020, yang dipimpin oleh Menteri Kesehatan bersama Menteri Perkembangan Nasional.
Tugas satgas ini adalah:
Baca juga: Kian Meluas, Virus Corona Masih dapat Dikendalikan, Ini Caranya
MOH memberi panduan dalam mencegah virus menular, yakni dengan menelusuri secara cepat orang-orang yang pernah berkontak dengan pasien.
Karantina juga diterapkan khusus bagi warga yang baru datang dari Hubei, baik itu pendatang maupun warga negara Singapura, dan baik itu baru tiba dari Hubei atau yang punya riwayat perjalanan ke Hubei.
Mereka dikarantina di sebuah tempat yang disediakan pemerintah, dan tidak diperbolehkan melakukan kontak dengan orang lain. Jika melanggar, akan ada hukumannya.
Sejak 18 Februari, Public Health Preparedness Clinics (PHPCs) semakin aktif merawat pasien dengan gejala pernapasan seperti demam, batuk, radang tenggorokan, dan pilek.
PHPCs juga memberi subsidi khusus untuk warga Singapura dan penduduk permanen yang mengalami infeksi saluran pernapasan. Subsidi ini juga berlaku di poliklinik.
Baca juga: Enam Pasien PDP di RSHS Dipulangkan karena Negatif Corona
Sejak 23 Januari 2020 semua penerbangan dari Wuhan ditangguhkan, dan beberapa penerbangan dari China ke Singapura juga ditunda atau dibatalkan.
Seluruh penerbangan dari Singapura ke Hubei juga ditangguhkan, sedangkan rute ke China ditangguhkan untuk beberapa penerbangan yang tidak mendesak.
Untuk negara-negara lainnya yang ditangguhkan adalah penerbangan ke Iran, Italia Utara, Jepang, dan Korea.
Sementara itu di bandara, petugas melakukan pemantauan suhu tubuh ke semua penumpang yang tiba di Singapura. Petugas medis pun berjaga jika ada penumpang yang diduga terjangkit virus corona.
Jika itu terjadi, mereka akan langsung dites yang memakan waktu 3-6 jam. Selama itu pasien diimbau untuk meminimalkan kontak dengan orang lain.
Apabila hasilnya negatif mereka dipersilakan melanjutkan perjalanan, dan jika hasilnya positif akan dibawa ke rumah sakit dengan ambulans.
Baca juga: Nadiem Makarim Keluarkan 18 Instruksi Pencegahan Corona di Satuan Pendidikan
Semua warga negara Singapura dan penduduk tetap yang baru kembali dari China (di luar provinsi Hubei), diharuskan menetap di rumah selama 14 hari.
Mereka yang menetap itu diwajibkan menghindari kontak dengan masyarakat sekitar dan memantau kesehatannya sendiri.
Jika mengalami demam atau gejala-gejala pernapasan lainnya, mereka harus segera memeriksakan kesehatannya.
Apabila telah diperiksa dan belum sembuh dalam lima hari, mereka harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan serangkaian tes.
Baca juga: Fakta Terbaru Virus Corona, Berapa Lama Covid-19 Dapat Bertahan di Udara?
Bagi penyelenggara acara-acara besar, mereka diimbau untuk menunda atau membatalkan acara jika memungkinkan atau tidak mendesak.
Kalau pun pihak penyelenggara tetap menjalankan acara, mereka harus melakukan upaya-upaya pencegahan seperti membawa pemantau suhu tubuh, melarang pengunjung yang batuk, pilek, dan tidak enak badan.
Memastikan aliran udara lancar di lokasi penyelenggaraan, dan menyediakan tempat cuci tangan.
Titik-titik keramaian juga harus dibersihkan secara berkala, dan panitian disarankan menyimpan daftar pengunjung yang datang.
Untuk tempat kerja, MOH menyarankan kantor-kantor untuk memantau suhu tubuh pegawainya secara rutin, dan jika memungkinkan karyawan bekerja di rumah atau dalam tim yang terpisah.
Baca juga: Disebut Ampuh Hadapi Virus Corona, Ini Khasiat Temulawak bagi Tubuh
Langkah-langkah yang diterapkan Singapura ini terbukti sukses menekan angka penyebaran virus corona di sana.
Negara pimpinan Perdana Menteri Lee Hsien Loong ini kemudian mendapat apresiasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Universitas Harvard pun memberi pengakuan ke Singapura sebagai negara yang memiliki standar tinggi dalam mendeteksi kasus infeksi virus corona.
Baca juga: Setelah Sembuh dari Infeksi Virus Corona, Akankah Pasien Menjadi Imun?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.