Di Sekolah Colville, distriknya akan berencana mendorong hari terakhir sekolah lebih jauh ke musim panas.
Namun, awal musim olahraga musim semi, ditunda karena penutupan. Pada Kamis (05/03/2020), dewan direksi direncanakan bertemu pada jumat untuk menyetujui praktik tata rias khusus Minggu (08/03/2020).
Baca juga: Korsel Laporkan Penurunan Angka Infeksi Virus Corona
Setelah dua pekan anak-anak di AS tidak bersekolah, mereka akan sangat terlambat dalam kurikulum.
Orangtua mereka juga merasa tidak nyaman tanpa layanan makan harian dan penitipan anak yang disediakan sekolah secara inheren.
Sebuah panduan respon untuk administrator sekolah diterbitkan oleh CDC alias pusat kontrol dan pencegahan penyakit AS. Panduan itu menyarankan sekolah-sekolah untuk mengimplementasikan rencana pembelajaran elektronik, termasuk opsi belajar digital jarak jauh yang layak dan sesuai.
Mereka juga dipandu terkait cara distribusi makanan kepada murid yang tidak memfasilitasi banyak kontak antar pribadi seperti pengiriman makanan siang take and go. Namun nyatanya, tidak semua sekolah bisa menerapkan hal itu.
Menurut Becky Droter, perawat sekolah Colville, tugas untuk menyediakan makanan tidak penting, yang penting adalah menghentikan penyebaran virus.
"Jika kita bekerja pada jarak sosial, kita tidak dapat melakukan layanan makanan sebanyak yang kita inginkan," kata Droter, "Kami memahami bahwa sarapan dan makan siang sangat penting bagi banyak keluarga di Colville. Kami juga punya persentase keluarga miskin yang tinggi. Tapi hal itu tak dapat dilakukan selama belajar jarak jauh."
Baca juga: 6 Mitos tentang Pencegahan Virus Corona yang Perlu Anda Tahu
Kemampuan sekolah mengimplementasikan instruksi daring ternyata bervariasi.
Adapun bagi sekolah Colville, e-learning masih menjadi tantangan besar.
Sebagai distrik di sekolah bagian pedesaan negara bagian, internet masih menjadi masalah bagi sekolah Colville.
Siswa yang tinggal di bukit yang tinggi atau di lembah timur laut Washington tidak selalu bisa mengandalkan sinyal wi-fi. Sekitar 30 persen murid Colville juga tidak memiliki fasilitas internet di rumah.
Lewis menyatakan, beberapa guru Colville juga tidak punya fasilitas internet sehingga mereka juga akan berjuang untuk itu.
Beberapa keluarga sekolah Colville tidak bisa membayar harga yang tinggi dari penggunaan data internet yang diperlukan untuk menerima dan mengirim tugas sekolah setiap hari.
Lewis mengaku memikirkan itu sebelum sekolahnya dibuka kembali pada rabu lalu. "Saya belum punya solusi hebat untuk permasalahan itu."
Setelah satu bulan vakum dari rutinitas sekolah biasa, murid AS akan sangat jauh lebih terlambat dari jadwal kurikulum tahunan mereka.
Pada titik itu, usaha mereka pada ujian standar dan ujian masuk tahun berikutnya terancam bahaya.