Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Virus Corona: Apa yang Terjadi Saat Sekolah di AS Ditutup?

Kompas.com - 09/03/2020, 14:28 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Di Sekolah Colville, distriknya akan berencana mendorong hari terakhir sekolah lebih jauh ke musim panas.

Namun, awal musim olahraga musim semi, ditunda karena penutupan. Pada Kamis (05/03/2020), dewan direksi direncanakan bertemu pada jumat untuk menyetujui praktik tata rias khusus Minggu (08/03/2020).

Baca juga: Korsel Laporkan Penurunan Angka Infeksi Virus Corona

Setelah Dua Pekan Sekolah Ditutup...

Setelah dua pekan anak-anak di AS tidak bersekolah, mereka akan sangat terlambat dalam kurikulum.
Orangtua mereka juga merasa tidak nyaman tanpa layanan makan harian dan penitipan anak yang disediakan sekolah secara inheren.

Sebuah panduan respon untuk administrator sekolah diterbitkan oleh CDC alias pusat kontrol dan pencegahan penyakit AS. Panduan itu menyarankan sekolah-sekolah untuk mengimplementasikan rencana pembelajaran elektronik, termasuk opsi belajar digital jarak jauh yang layak dan sesuai.

Mereka juga dipandu terkait cara distribusi makanan kepada murid yang tidak memfasilitasi banyak kontak antar pribadi seperti pengiriman makanan siang take and go. Namun nyatanya, tidak semua sekolah bisa menerapkan hal itu.

Menurut Becky Droter, perawat sekolah Colville, tugas untuk menyediakan makanan tidak penting, yang penting adalah menghentikan penyebaran virus.

"Jika kita bekerja pada jarak sosial, kita tidak dapat melakukan layanan makanan sebanyak yang kita inginkan," kata Droter, "Kami memahami bahwa sarapan dan makan siang sangat penting bagi banyak keluarga di Colville. Kami juga punya persentase keluarga miskin yang tinggi. Tapi hal itu tak dapat dilakukan selama belajar jarak jauh."

Baca juga: 6 Mitos tentang Pencegahan Virus Corona yang Perlu Anda Tahu

Kemampuan sekolah mengimplementasikan instruksi daring ternyata bervariasi.
Adapun bagi sekolah Colville, e-learning masih menjadi tantangan besar.

Sebagai distrik di sekolah bagian pedesaan negara bagian, internet masih menjadi masalah bagi sekolah Colville.

Siswa yang tinggal di bukit yang tinggi atau di lembah timur laut Washington tidak selalu bisa mengandalkan sinyal wi-fi. Sekitar 30 persen murid Colville juga tidak memiliki fasilitas internet di rumah.

Lewis menyatakan, beberapa guru Colville juga tidak punya fasilitas internet sehingga mereka juga akan berjuang untuk itu.

Beberapa keluarga sekolah Colville tidak bisa membayar harga yang tinggi dari penggunaan data internet yang diperlukan untuk menerima dan mengirim tugas sekolah setiap hari.

Lewis mengaku memikirkan itu sebelum sekolahnya dibuka kembali pada rabu lalu. "Saya belum punya solusi hebat untuk permasalahan itu."

Setelah satu bulan vakum dari rutinitas sekolah biasa, murid AS akan sangat jauh lebih terlambat dari jadwal kurikulum tahunan mereka.

Pada titik itu, usaha mereka pada ujian standar dan ujian masuk tahun berikutnya terancam bahaya.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Gadis Hendak Diperkosa Melawan dan Potong Penis Pelaku | Singapura Umumkan Kasus Infeksi Ketiga Virus Corona

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Global
Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Global
Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com