Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel dan Palestina Kompak Lawan Virus Corona, Gereja Betlehem Ditutup

Kompas.com - 07/03/2020, 07:54 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP,Arab News

BETLEHEM, KOMPAS.com - Israel dan Palestina menunjukkan kekompakan untuk melawan virus corona.

Israel telah mengunci akses ke kota Betlehem, sedangkan Palestina menutup Gereja Betlehem selama dua minggu.

Gereja yang dibangun di tempat kelahiran Yesus ini ditutup pada Kamis (5/3/2020) dan diperkirakan sampai 20 Maret.

"Kami telah memutuskan untuk mencegah masuknya wisatawan dalam jangka waktu 14 hari, dan mengimbau hotel di semua kota untuk tidak menerima warga negara asing," kata Menteri Pariwisata Palestina Rula Maayah pada AFP.

Langkah ini ditempuh setelah pihak berwenang Palestina mengatakan ada sembilan kasus infeksi virus corona di daerah Betlehem di selatan Yerusalem.

Baca juga: Israel Hancurkan Dua Rumah Warga Palestina di Tepi Barat

Pada Jumat (6/3/2020) diumumkan keadaan darurat 30 hari dan pembatalan pertemuan besar.

Dilansir dari kantor berita AFP, kasus infeksi virus corona di Palestina kini berjumlah 16.

"Semua warga Israel dan Palestina dilarang memasuki atau meninggalkan kota," kata Kementerian Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP.

Kementerian Pertahanan Israel juga memberlakukan koordinasi dengan otoritas Palestina.

Kemudian Perdana Menteri Palestina, Mohammed Shtayyeh, menginstruksikan larangan perjalanan antar-provinsi tanpa izin. Ia mengatakannya di siaran televisi lokal.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan kasus-kasus itu pertama kali terdeteksi di sebuah hotel di daerah Betlehem. Sekarang, semuanya dirawat di karantina.

Baca juga: Palestina Umumkan 7 Kasus Infeksi Virus Corona

Dilansir dari AFP, Kepala Direktorat Kesehatan Setempat, Imad Shahadeh, mengatakan bahwa ada sekelompok wisatawan Yunani yang mengunjungi hotel pada akhir Februari, dan dua di antaranya dinyatakan positif virus corona.

Sejumlah kasus juga telah diidentifikasi di antara pekerja hotel.

Ajang-ajang olahraga akbar dan pertemuan besar lainnya langsung dibatalkan.

Sekolah, universitas, dan masjid di Betlehem juga ditutup pada Kamis, dan Marathon Palestina yang dijadwalkan pada 27 Maret, ditunda.

Baca juga: Tonton Laga Persita Vs PSM, Shin Tae-yong Pakai Masker untuk Antisipasi Virus Corona

COGAT, badan Israel yang bertanggung jawab atas kegiatan sipil di wilayah Palestina, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan otoritas Palestina untuk membendung penyebaran virus.

Menurut data dari AFP, Israel sejauh ini memiliki 16 kasus virus corona, dan telah menerapkan aturan-aturan tegas dalam upaya menahan penyebaran Covid-19.

Israel juga membatalkan latihan militer bersama Amerika Serikat (AS) di Jerman.

Tentara Israel mengumumkan bahwa mulai Jumat siang semua pasukan akan dicegah meninggalkan Israel, baik dalam perjalanan pribadi atau bertugas.

Baca juga: Ketika Pedagang Susu Jahe Kukuh Tak Naikkan Harga di Tengah Wabah Virus Corona...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP,Arab News
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com