Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona di Indonesia: Ini Pendapat Pakar Tentang Panic Buying

Kompas.com - 04/03/2020, 12:59 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona bisa dikatakan cukup cepat. Sejak penyebaran pertamanya di akhir Desember 2019 (bahkan ada sumber yang mengatakan November 2019), virus corona sudah menginfeksi lebih dari 92 ribu orang di seluruh dunia.

Kondisi ini rupanya menimbulkan kepanikan dalam membeli atau (panic buying). Beberapa masyarakat di negara termasuk Indonesia melakukan panic buying.

Maksudnya, membelanjakan keperluan medis dan hidup secara berlebihan karena takut akan penyebaran virus corona dan sebagai persiapan karantina.

Di Jerman misalnya, meski kementerian negara itu sudah memperingatkan adanya histeria akibat virus corona, beberapa supermarket melaporkan tindakan penimbunan. Di Jerman, kasus seperti itu berlipat ganda. Dalam sehari menjadi 129 kasus.

Di beberapa supermarket di Jerman, warganya panik membeli stok makanan untuk disimpan jika suatu waktu kotanya diisolasi pemerintah seperti kota Wuhan di China.

Pada Jumat (28/02/2020), juru bicara salah satu supermarket terbesar melaporkan bahwa situasi cepat berubah.

"Kami menyadari pembelian meningkat untuk bahan makanan dan kalengan di seluruh Jerman," ungkap juru bicara supermarket REWE, Kristina Schütz.

Selain makanan berpengawet dan kalengan, pasta, tisu toilet dan desinfektan juga banyak dibeli warga Jerman.

Baca juga: Ahli Sebut Pasien Sembuh Virus Corona yang Kambuh Tidak Akan Menular

Sementara di Inggris, supermarket di sana menyusun rencana kontingensi yaitu membantu negara mengatasi panic buying yang disebabkan oleh peningkatan wabah virus corona.

Rencananya, supermarket akan bekerja sama dengan pemasok untuk mengurangi berbagai makanan dan bahan makanan yang tersedia juga fokus pada menjaga persediaan produk-produk pokok.

Di Australia, warganya juga mengalami panic buying. Bahan makanan yang banyak dibeli di antaranya sayuran dan makanan kaleng, tisu toilet sampai ke makanan untuk hewan piaraan.

Milly, seorang ibu asal Sydney Barat yang tidak mau identitasnya dipublikasikan mengatakan kepada ABC bahwa dirinya seperti menghadapi kiamat.

"Aku membeli banyak stok seperti kacang kalengan, sayuran, tisu toilet, makanan kucing dan anjing, dan hal-hal mendasar yang dibutuhkan rumah," ujarnya yang memenuhi separuh ruang tamunya dengan barang-barang persediaan itu.

Dia merasa perlu begitu karena putranya yang baru berusia lima tahun sedang mengalami sakit paru-paru yang semakin memburuk. Karena itulah dia memutuskan untuk menyiapkan persediaan di rumah.

Namun, Profesor Ian Mackay. Seorang spesialis penyakit infeksi dari Universitas Queensland mengutarakan beberapa jenis makanan yang mestinya disediakan di rumah tanpa perlu bersikap panik.

"Virus corona memang akan menyebar, kita tidak bisa benar-benar menjauh atau tidak terinfeksi dalam beberapa kondisi," ujarnya. Dia menegaskan hal itu bukan berarti mengharuskan warga untuk panik melainkan harus cermat berbelanja.

"Kita bisa menyetok makanan, makanan kering, buah kering, dan beberapa obat-jika Anda punya resep obat tertentu silakan ditebus sekarang, ini waktu yang tepat," ungkap Mackay.

Baca juga: Sembuh dari Virus Corona, Masih Bisa Terjangkit Lagi dan Lagi? Belum Tentu...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com