Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Dari Politik Kelabu Malaysia dan Operasi Senyap Jusuf Kalla sampai Arab Saudi Konfirmasi Kasus Infeksi Virus Corona

Kompas.com - 04/03/2020, 06:31 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Dari Malaysia, kondisi politik kelabu negeri jiran ini diwarnai dengan intrik dan ancaman.

Mahathir Mohammad mengatakan dirinya telah dikhianati oleh Muhyiddin Yassin, yang baru mengangkat sumpahnya menjadi Perdana Menteri.

Namun, pihak oposisi Mahathir, Anwar Ibrahim juga merasakan hal serupa dari sosok Dr. M ini. Dia pun merasa telah dikhianati oleh Mahathir Mohamad.

Bagaimana perseteruan politik Malaysia ini berlanjut?

Sementara itu, dari Vietnam, kasus virus corona yang kini mewabah sampai ke tanah air tercinta, Indonesia menjadi momok bagi banyak orang.

Banyak negara yang melaporkan angka kematian tertinggi akibat virus tersebut. Sebaliknya, otoritas kesehatan Vietnam justru melaporkan kabar baik. Bagaimana kabar baiknya?

Nikmati rangkaian artikel populer sejak Senin (02/03/2020) hingga Rabu (04/03/2020) dalam populer internasional dan global.

Baca juga: Mahathir Salahkan Anwar Ibrahim atas Krisis Politik Malaysia: Dia Terobsesi Jadi PM

1. Politik Kelabu Malaysia dan Kisah Operasi Senyap Jusuf Kalla

Sejak mundurnya Dr. Mahathir Mohamad dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Malaysia, politik negara Melayu itu makin memanas.

Diangkatnya Muhyiddin Yassin oleh Raja Malaysia dianggap Mahathir sebagai sebuah pengkhianatan yang dilakukan terhadapnya. Mahathir menganggap, seorang pecundang sedang memerintah negeri itu.

Perpolitikan yang tampaknya mengacu pada nilai-nilai Machiaveli ( menghalalkan segala cara) rupanya turut menyeret mantan wakil presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla dalam kronologisnya.

Bagaimana keterlibatan Jusuf Kalla dalam operasi senyapnya? Nikmati kisahnya di sini.

Baca juga: Mahathir: Muhyiddin Khianati Saya, si Pecundang Bentuk Pemerintahan

2.Umumkan Seluruh Penderita Virus Corona Sembuh, Apa Tips Vietnam?

Jika selama ini pemberitaan pasien terinfeksi virus corona didominasi dengan kabar kematian, Vietnam justru mengabarkan seluruh pasien terinfeksi corona sembuh.

Sejak Rabu pekan lalu (26/02/2020), seluruh pasien berjumlah 16 orang dinyatakan sembuh dan diperbolehkan meninggalkan rumah sakit. 

Kondisi itu tentu merupakan kabar baik bagi masyarakat internasional sekaligus membersitkan pertanyaan, bagaimana upaya pemerintah Vietnam dalam menangani pasien infeksi virus corona?

Simak beritanya di sini.

Baca juga: Timbulkan Ketakutan, Penyebar Hoaks Virus Corona akan Dijerat UU ITE

3. Arab Saudi Umumkan Kasus Positif Virus Corona

Kasus pertama infeksi virus corona diumumkan Arab Saudi terjadi di negaranya pada Senin (02/03/2020). Berita yang dilansir dari kantor berita SPA via Arab News ini menceritakan kronologi pasien terinfeksi. 

Simak kronologi pasien terinfeksi virus corona di Arab Saudi melalui tautan berikut ini.

Baca juga: 10 Kiat Melindungi Keluarga dari Virus Corona

4. Pria Ini Kisahkan Pemeriksaan Virus Corona yang Dia Alami

 

Setelah melakukan perjalanan jauh di Italia dan kembali ke negaranya, Inggris, pria ini keluhkan sakit di tenggorokkan.

Romagna, sebuah wilayah di Bologna Italia ternyata memiliki kasus infeksi sebanyak 20 orang. Pria ini kemudian memutuskan untuk ikut pemeriksaan di negaranya. Seperti apa pemeriksaan yang dia alami?

Begini cerita seorang pria di Inggris yang jalani pemeriksaan "swab" untuk mengetahui dirinya terinfeksi virus corona atau tidak.

Baca juga: Indonesia Positif Virus Corona: Cara Belanja yang Aman Menurut WHO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com