Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Luncurkan Uji Coba Rudal Pertama Tahun Ini

Kompas.com - 02/03/2020, 16:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara telah meluncurkan dua proyektil tak dikenal, dalam uji coba senjata pertama yang dilakukan tahun ini.

Pernyataan tersebut diucapkan oleh pihak militer Korea Selatan, dilansir dari kantor berita Reuters.

Kantor Staf Gabungan Korea Selatan atau Joint Chiefs of Staff (JCS) mengatakan, dua proyektil tak dikenal itu "diyakini sebagai rudal balistik jarak pendek".

Uji coba yang dilakukan Senin (2/3/2020) ini dilakukan hanya beberapa hari setelah Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) menunda latihan bersama tahunan, akibat merebaknya wabah virus corona Covid-19.

Mei tahun lalu Negeri "Ginseng" juga melihat uji coba rudal pertama setelah pembekuan 18 tahun. Seiring berjalannya waktu, uji coba lain diyakini akan bertambah.

Baca juga: Pesawat Tempur F-16 yang Diperbarui TNI AU Mampu Boyong Rudal Jarak Jauh

Sebelum bulan ini, Korea Utara melakukan uji coba peluncuran rudal pada November 2019 berupa "peluncur roket multiper super besar."

Leif Eric-Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul, mengatakan uji coba itu tampak "kurang provokatif" dari kemampuan Korea Utara sebenarnya.

Prof. Easley menambahkan, "AS dan Korea Selatan menunda latihan mereka dan menawarkan bantuan kemanusiaan, tapi tidak mendapat reaksi positif dari rezim Kim (Jong Un) yang melihatnya kurang bermanfaat dalam memulai kembali diplomasi," dikutip dari BBC.

Awal tahun ini pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengatakan dia mengakhiri penangguhan uji coba nuklir dan rudal jarak jauh, saat pembicaraan antara AS dan Korea Utara terhenti.

Kim mengancam bahwa dunia akan "menyaksikan senjata strategis baru... dalam waktu dekat."

Baca juga: Akibat Serangan Rudal Iran, 64 Tentara AS Alami Cedera Otak

Namun Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menuduh Korea Utara meluncurkan rudal balistik. Abe kemudian mendapat cemoohan dari media pemerintah Korea Utara yang menyebutnya "bodoh".

Korea Utara sempat mendapat larangan menembakkan rudal balistik oleh Dewan Keamanan PBB.

Sebelumnya, negara yang beribu kota di Pyongyang itu telah menembakkan rudal yang diklaim mampu mencapai daratan AS.

Pembicaraan buntu dengan AS

AS dan Korea Utara belum bisa memecahkan kebuntuan tentang pembicaraan program nuklirnya.

Tahun 2018, Presiden AS Donald Trump dan Kim Jong Un mengadakan pembicaraan di Singapura yang bertujuan melakukan denuklirisasi. Namun definisi pembicaraan ini diperdebatkan.

Kemudian Februari 2019, Kim bertemu Trump lagi di Vietnam, tetapi pembicaraan gagal dan berakhir lebih cepat tanpa kata sepakat.

Keduanya bertemu lagi pada Juni di zona demiliterisasi yang memisahkan Korea Utara dan Selatan. Namun hubungan mereka kembali memburuk di bulan-bulan berikutnya.

Akhir tahun 2019, Korea Utara melakukan uji coba beberapa senjata yang lebih kecil. Langkah ini dilihat sebagai upaya untuk menekan AS agar membuat konsesi, demikian yang diberitakan BBC.

Namun kubu Washington DC menolak untuk mencabut sanksi, dan bersikeras bahwa Korea Utara harus meninggalkan program nuklir mereka secepatnya.

Baca juga: Ini Hasil Penggeledahan Rumah Warga di Batan Indah Terkait Radiasi Nuklir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com