Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atlet Gulat asal China Dikarantina Di Serbia

Kompas.com - 21/02/2020, 17:07 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

BELGRADE, KOMPAS.com - Pegulat China di Olimpiade Tokyo melakukan training di karantina di Serbia setelah kompetisi dipindahkan dari China ke Kyrgyzstan karena virus corona.

Berdasarkan Persatuan Gulat Dunia, atlet-atlet China dikabarkan telah mengalami proses karantina yang panjang di Ibukota Serbia, Belgrade dan kemudian diterbangkan ke Bishkek, Ibukota Kyrgyzstan untuk kualifikasi olimpiade pada 27-29 Maret mendatang.

Para atlet telah melewati evaluasi dari para pakar medis di China sebelum meninggalkan negara mereka dan juga melewati evaluasi dari pejabat setempat Belgrade.

Baca juga: Dianggap Penyebab Virus Corona, China Bakal Keluarkan Larangan Konsumsi Hewan Liar

Di Serbia, para pegulat asal China ini disediakan alat-alat training, matras gulat dan segala kebutuhan yang diperlukan untuk training.

Xian, salah satu atlet asal China mengaku telah dijadwalkan untuk mengikuti turnamen di tanggal yang sama namun beberapa acara kompetisi olahraga bahkan tertunda atau dibatalkan dan dipindahkan dari China karena penyebaran virus corona yang telah menewaskan lebih dari 2.200 jiwa.

Menurut presiden Persatuan Gulat Dunia, Nenad Lalovic, perpindahan acara kompetisi bukanlah suatu hal yang ideal. Namun mereka perlu mempertimbangkan kesehatan para atlet dan memastikan bahwa tiap orang yang berkompetisi dan terkualifikasi mampu memiliki kesempatan.

Baca juga: Penularan Virus Corona Mulai dari Darah, Tinja Sampai Aerosol

Sejak virus corona menyebar di kota Wuhan, Provinsi Hubei pada Desember 2019 silam, beberapa negara lain sudah tertular wabah tersebut.

Penyebaran virus corona tergolong cepat dengan laju pertumbuhan angka infeksi yang cukup besar yakni sebanyak lebih dari 75 ribu kasus di seluruh dunia. Sebagian besar angka infeksi berasal dari daratan utama China, begitu pun angka kematiannya.

Meski pun sebanyak lebih dari 14 ribu orang dinyatakan sembuh, virus corona masih dapat dilacak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com