Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Kedatangan Trump, India Gusur Warga Miskin

Kompas.com - 19/02/2020, 08:36 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

AHMEDABAD, KOMPAS.com - India menolak atas tuduhan penyembunyian orang-orang miskin dari Donald Trump. Meski begitu, tembok bata masih terus dibangun di daerah kumuh mereka karena akses jalannya akan dipakai untuk jalur lewat presiden Trump.

Pekan depan saat kedatangan Trump di Ahmedabad, 400 meter tembok bata yang saat ini masih dibangun akan digunakan sebagai "alasan keamanan, kerapian dan kebersihan."Ungkap Bijal Patel, salah satu pejabat pemerintah setempat.

Namun warga bernama Keshi Saraniya mengatakan, "Kenapa pemerintah menyembunyikan kami yang miskin? Kenapa tidak gunakan saja (uangnya) untuk memperbaiki wilayah kumuh dan menyediakan fasilitas yang baik bagi kami?"

Baca juga: Parasite Dituding Curi Ide Cerita Film India, Minsara Kanna

Trump akan datang menghadiri acara bertajuk Namaste Trum atau "Salam Trump" pada sebuah stadion kriket terbesar di dunia.

Acara itu menyerupai pertunjukan Howdy Modi yang dihadiri Perdana Menteri India, Narendra Modi di Houston pada September lalu.

Presiden Trump akan meresmikan  Stadion Motera yang kembali dibangun dan mampu menampung 110 ribu penonton.

Pengusiran Terhadap Warga Miskin

Namun di luar persiapan menyambut Trump, sebanyak 45 keluarga miskin di daerah kumuh dekat lokasi stadion mengalami penggusuran. 

Warga tersebut menjelaskan bahwa mereka diminta pergi karena acara yang akan berlangsung pada Senin mendatang. 

Baca juga: Berusia 25 Tahun, Miliarder India Ini Akan Ekspansi Bisnis Perhotelannya ke AS

Salah satu warga tersebut, Sanjay Patani mengungkapkan kemarahannya, "Ini tidak adil. Kami telah tinggal di sini selama 20 tahun. Kini tiba-tiba kami harus pergi karena seorang pemimpin penting akan mengunjungi kota hanya dalam waktu sehari."

Sementara itu, pejabat pemerintah Kishore Varna mengatakan bahwa wilayah tersebut milik otoritas lokal dan penggusuran merupakan hal legal.

Namun dia tidak menjelaskan kenapa hal itu harus terjadi berdekatan dengan momen kunjungan Trump pekan depan.

Ahmedabad berada di negara bagian Gujarat tempat Perdana Menteri Narendra Modi berasal. Dia menjadi kepala menteri selama 12 tahun sebelum akhirnya menjadi perdana menteri pada 2014.

Otoritas telah menghabiskan biaya sekitar 160 miliar untuk kunjungan Trump yang memakan waktu kurang lebih hanya tiga jam. Sebanyak 18 ruas jalan dari Bandara Ahmedabad menuju stadion juga dilebarkan.

Kedatangan Trump pada 24 dan 25 Februari dimaksudkan untuk mengurangi ketegangan antar dua negara setelah pemerintah India menetapkan tarif untuk baja dan alumunium dari India.

India merespon dengan tarif yang tinggi pada barang-barang pertanian dan pembatasan perangkat medis AS.

Baca juga: Mahasiswi di India Mengaku Ditelanjangi Saat Menstruasi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

Global
Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Global
Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Global
Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Global
Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Global
Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Global
Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Global
Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Global
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Global
3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

Global
Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Global
Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Global
Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Israel Serang Balik Wilayah Iran 

Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Israel Serang Balik Wilayah Iran 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com