TEHERAN, KOMPAS.com - Otoritas kehakiman Iran telah mengampuni 22.000 orang yang mengambil bagian dalam protes anti-pemerintah.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kehakiman Iran Gholamhossein Mohseni Ejei pada Senin (14/3/2023), sebagaimana diberitakan kantor berita negara itu, IRNA.
Sebelumnya, IRNA melaporkan pada awal bulan lalu, bahwa Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei telah mengampuni puluhan ribu tahanan, termasuk beberapa orang yang ditangkap dalam aksi protes.
"Sejauh ini 82.000 orang telah diampuni, termasuk 22.000 orang yang berpartisipasi dalam protes," kata Ejei.
Dia tidak merinci selama periode apa grasi diberikan atau kapan orang tersebut telah didakwa.
Iran seperti diketahui telah dilanda protes sejak kematian Mahsa Amini.
Perempuan muda Kurdi itu dilaporkan meninggal dalam tahanan polisi moral Iran pada September lalu.
Dia sendiri ditangkap setelah dianggap tidak mengenakal jilbab dengan sempurna.
Warga Iran dari semua lapisan masyarakat telah mengambil bagian dalam protes yang berkembang menjadi gerakan anti-pemerintahan.
Ini menjadi protes paling besar terhadap Republik Iran sejak revolusi 1979.
https://www.kompas.com/global/read/2023/03/14/081933170/iran-beri-ampun-22000-warga-yang-terlibat-dalam-protes-anti-pemerintahan