Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Skandal Korupsi Seret Mantan PM Malaysia Muhyiddin Yassin, Anwar Ibrahim Angkat Bicara

PUTRAJAYA, KOMPAS.com – Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim angkat suara soal penyelidikan KPK-nya Malaysia, Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC), terkait dugaan korupsi partai Bersatu yang menyeret nama mantan PM Malaysia Muhyiddin Yassin.

Diberitakan sebelumnya, MACC menginterogasi Muhyiddin atas dugaan korupsi di Bersatu yang dituduh menyalahgunakan dana publik yang dialokasikan untuk memerangi Covid-19.

Para pendukung Muhyiddin lantas menuding bahwa interogasi terhadap sang mantan PM Malaysia itu bermuatan politik, sebagaimana dilansir The Star, Kamis (9/3/2023).

Saat ditanya wartawan mengenai tanggapannya mengenai tudingan dari para pendukung Muhyiddin tersebut, Anwar mengatakan dia tidak pernah ikut campur dalam penanganan kasus apa pun oleh pihak berwenang.

“Jika ada investigasi oleh MACC yang dianggap bermotif politik, apakah itu berarti tidak ada yang bisa diinvestigasi atau ditangkap? Kalau begitu, apakah berarti semua kasus korupsi besar harus diabaikan?” kata Anwar kepada wartawan di Kuala Lumpur.

Dia mengatakan setiap kasus ditinjau berdasarkan wewenang dari masing-masing lembaga terkait.

“Untuk saat ini, kami belum mengetahui detailnya. Kami hanya tahu dia (Muhyiddin) telah dipanggil untuk diinterogasi,” ujar Anwar.

“Yang saya sampaikan selama ini tentang Jana Wibawa dan penanganan banjir itu berdasarkan dokumen Kementerian Keuangan, bukan MACC atau Kejaksaan Agung,” tutur Anwar.

Untuk diketahui, Jana Wibawa adalah program yang diperkenalkan saat Muhyiddin menjabat sebagai PM Malaysia. Program ini merupakan inisiatif stimulus Covid-19 untuk membantu para kontraktor pribumi.

Kepala Komisioner MACC Azam Baki mengatakan, Muhyiddin akan dijatuhi dakwaan di pengadilan pada Jumat (10/3/2023).

Sebelumnya, Muhyiddin pada Rabu (8/3/2023) mengklarifikasi berita yang menyebutkan dia ditangkap oleh MACC di lapangan golf.

Dia mengatakan, kabar penangkapannya tersebut tidaklah benar. Dia mendapatkan panggilan untuk datang ke Kantor MACC pada Kamis pukul 11.00 waktu setempat.

“Saya ingin menjelaskan bahwa berita saya ditangkap di lapangan golf hari ini (Rabu) yang disebarkan oleh portal berita adalah palsu,” tulis Muhyiddin di Facebook.

https://www.kompas.com/global/read/2023/03/09/181500370/skandal-korupsi-seret-mantan-pm-malaysia-muhyiddin-yassin-anwar-ibrahim

Terkini Lainnya

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke