Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AS Temukan Sensor dari Obyek Diduga Balon Mata-mata China

Balon tersebut ditembak jatuh oleh AS pada awal Februari 2023.

"Para kru berhasil menemukan puing-puing yang signifikan dari lokasi, termasuk semua sensor prioritas dan potongan elektronik yang diidentifikasi serta sebagian besar struktur," kata Komando Utara AS, dikutip dari kantor berita AFP pada Selasa (14/2/2023).

China menegaskan, balon yang terbang beberapa hari di atas Amerika Utara itu adalah alat observasi cuaca yang salah arah tanpa tujuan militer.

Akan tetapi, Amerika Serikat mengatakan bahwa balon itu kendaraan mata-mata dari ketinggian yang canggih dan bagian dari program dengan jangkauan global.

Jet tempur F-22 Raptor AS menembak jatuh balon tersebut di lepas pantai South Carolina pada 4 Februari 2023.

Tim kemudian dikerahkan guna menemukan puing-puing untuk dianalisis.

Pesawat tempur Amerika lainnya menjatuhkan tiga obyek lain sejak saat itu--satu di dekat Alaska, satu lagi di atas Kanada, dan yang ketiga di atas Danau Huron--tetapi otoritas setempat belum mengidentifikasi asal atau tujuannya.

  • Jepang Yakin Balon Mata-mata China Pernah Memasuki Langitnya Beberapa Kali
  • Taiwan Ancam Tembak Jatuh Semua Balon China
  • Setelah Balon China, AS Tembak Jatuh Benda Misterius Seukuran Mobil di Langit Alaska

Seorang pilot jet tempur Amerika Serikat (AS) sempat meleset ketika meluncurkan rudal untuk menembak jatuh UFO (obyek terbang tak dikenal) di atas Danau Huron.

AS kemudian mengakui bahwa jet tempur F-16 tersebut membutuhkan dua tembakan untuk menjatuhkan UFO di Danau Huron yang luas di perbatasan AS-Kanada, Minggu (12/2/2023).

Rudal Sidewinder yang satu unitnya seharga 400.000 dollar AS (Rp 6 miliar) pun menyasar masuk danau.

"Kami menyadari bahwa rudal pertama yang ditembakkan, pada Minggu, meleset dan telah dilaporkan kepada kami bahwa itu langsung masuk ke danau," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby, dikutip dari kantor berita AFP.

Komandan tertinggi AS yaitu Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley menjelaskan, rudal yang nyasar itu mendarat tanpa membahayakan di perairan Danau Huron.

https://www.kompas.com/global/read/2023/02/15/150300170/as-temukan-sensor-dari-obyek-diduga-balon-mata-mata-china

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke