Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dugaan Kenapa China Terbangkan Balon Mata-mata di AS, padahal Punya Satelit

China mengeklaim bahwa balon yang terlihat di atas negara bagian Montana itu hanya "benda udara sipil" yang menyimpang dari rute awal, tetapi AS mencurigainya sebagai perangkat pengawasan dari ketinggian.

Apa pun kemampuan balon khusus ini, AS menanggapi ancaman tersebut dengan cukup serius hingga menunda kunjungan Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke China, yang dijadwalkan berlangsung pada 5-6 Februari 2023.

Dikutip dari BBC pada Sabtu (4/2/2023), balon adalah salah satu teknologi pengawasan tertua. Militer Jepang menggunakannya untuk meluncurkan bom pembakar di AS saat Perang Dunia II. Balon juga banyak digunakan oleh AS dan Uni Soviet selama Perang Dingin.

Baru-baru ini, AS dilaporkan hendak menambahkan balon udara ketinggian ke jaringan pengawasan Pentagon. Balon modern biasanya melayang antara 24-37 km di atas permukaan Bumi (80.000 kaki-120.000 kaki).

"Beijing mungkin mencoba memberi sinyal ke Washington: 'Meski kami ingin meningkatkan hubungan, kami juga selalu siap untuk persaingan yang berkelanjutan, menggunakan segala cara yang diperlukan,' tanpa ketegangan yang sangat parah," kata analis kekuatan udara independen He Yuan Ming kepada BBC.

"Dan alat apa lagi yang lebih baik untuk ini selain balon yang tampak tidak berbahaya?" lanjutnya.

Jalur penerbangan balon yang diperkirakan dekat pangkalan rudal tertentu menunjukkan bahwa balon itu tidak mungkin menyimpang dari jalurnya, kata He Yuan Ming.

Kementerian Pertahanan AS pada Kamis (2/2/2023) mengatakan, balon itu secara signifikan berada di atas tempat lalu lintas udara sipil aktif.

Akan tetapi, pakar China yaitu Benjamin Ho berpendapat, Beijing memiliki teknologi pengawasan yang lebih canggih.

"Mereka memiliki cara lain untuk memata-matai infrastruktur Amerika, atau informasi apa pun yang ingin mereka peroleh. Balon itu untuk mengirim sinyal ke Amerika, juga untuk melihat bagaimana reaksi Amerika," jelas koordinator program China di Sekolah Studi Internasional S Rajaratnam Singapura tersebut.

Bahkan, mungkin China sengaja ingin AS mendeteksi balon tersebut.

“Mungkin saja sengaja ketahuan. China mungkin menggunakan balon untuk menunjukkan mereka memiliki teknologi canggih untuk menembus wilayah udara AS tanpa risiko eskalasi yang serius. Dalam hal ini, balon adalah pilihan cukup ideal,” ujar Arthur Holland Michel dari Carnegie Council for Ethics in International Affairs.

Namun demikian, para ahli menunjukkan bahwa balon dapat dilengkapi dengan teknologi modern seperti kamera mata-mata dan sensor radar.

Ada juga beberapa keuntungan menggunakan balon untuk pengawasan--utamanya adalah lebih murah dan mudah digunakan daripada drone atau satelit.

Kecepatan balon yang lebih lambat juga memungkinkannya berkeliaran dan memantau area target untuk waktu lebih lama, dibandingkan pergerakan satelit yang terbatas pada jalur orbitnya.

https://www.kompas.com/global/read/2023/02/04/114600070/dugaan-kenapa-china-terbangkan-balon-mata-mata-di-as-padahal-punya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke