Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hotpot Meledak, 1 Keluarga Tuntut Restoran di Malaysia karena Alami Luka Bakar

Dalam unggahan Facebook yang viralusai diunggah tanggal 8 Januari 2023, anggota keluarga bernama Jason menceritakan pengalaman traumatis yang dialami pada September 2022 itu.

Menurut cerita Jason yang dikutip World of Buzz pada Selasa (10/1/2023), keluarganya memesan empat hotpot, tetapi tak sampai lima menit sejak mulai makan dua hotpot di antaranya padam.

Mereka memanggil staf laki-laki untuk menyalakan apinya kembali. Oleh karena restoran menggunakan bahan bakar gel untuk hotpot-nya dan yang di meja Jason hampir habis, pegawai itu lalu mengambil wadah bahan bakar gel lainnya dan mengguncangnya dengan pelan sebelum menyalakannya lagi.

Tidak lama kemudian, api dua hotpot lainnya juga padam. Kali ini Jason dan keluarganya dibantu staf wanita yang lebih senior.

"Caranya menangani wadah gel sangat berbeda dengan staf laki-laki. Dia mengocoknya sangat kuat sehingga hal berikutnya yang kami tahu, terdengar ledakan keras. Wadah gel itu meledak," tulis Jason.

Jason mengeklaim, staf restoran tidak melakukan apa-apa selama lima menit, kemudian seorang pegawai menggunakan alat pemadam kebakaran untuk memadamkan api.

Saat itu Jason dan keluarganya sudah mengalami luka bakar di kulit mereka.

“Ada api di wajah, punggung, dan dada ayahku. Orangtuaku dengan panik mencoba memadamkan api di tubuhku sementara saudara perempuanku membantu ayahku,” cerita Jason.

“Ketika aku menyadari tanganku sangat sakit dan dahiku berdarah, ibuku langsung membawaku ke rumah sakit swasta terdekat untuk perawatan darurat.”

Pemilik restoran juga membawa ayah dan dua saudara perempuan Jason ke rumah sakit untuk perawatan.

Kompensasi restoran ditolak keluarga Jason

Dalam perjalanan ke rumah sakit, pemilik restoran diduga meyakinkan saudara perempuan Jason bahwa mereka akan bertanggung jawab atas semua biaya pengobatan dan biaya perawatan lanjutan.

Jason dan keluarga mengaku bingung harus berbuat apa setelah sampai di rumah sakit, lalu menggunakan asuransi mereka untuk mendapatkan perawatan sesegera mungkin.

Mereka sepakat hanya akan membahas kompensasi apa pun setelah pulih sepenuhnya.

Pada Oktober 2022, Jason mengusulkan rencana kompensasi setelah berbicara dengan pemilik restoran yang berjanji akan menghubunginya kembali dalam waktu satu minggu.

Setelah menunda klaim Jason sekitar satu bulan, restoran akhirnya menghubungi dengan menolak klaim tersebut.

“Mereka mengusulkan paket kompensasi yang sama sekali tidak masuk akal. Paket itu termasuk uang tunai 2.000 ringgit (Rp 7 juta) dan voucher tunai 1.000 ringgit (Rp 3,5 juta) untuk makan di restoran mereka,” kata Jason yang menolak tawaran itu.

Kemudian, restoran mengajukan usul lain dengan menambah kompensasi tunai menjadi 3.000 ringgit (Rp 10,66 juta).

“Biaya pengobatanku totalnya hampir 30.000 ringgit (Rp 106,68 juta) dan biaya kuliahku sekarang mencapai 10.000 ringgit (Rp 35,56 juta) karena absen satu bulan," urai Jason.

"Adapun pekerjaan paruh waktuku menghasilkan 5.000 ringgit (Rp 17,77 juta) dan pakaianku bernilai 500 ringgit (Rp 1,77 juta).”

“Selain itu, kami tidak berani lagi makan di restoran dengan api terbuka karena kejadian ini membuat kami trauma psikologis.”

Mengakhiri unggahan tersebut, Jason menegaskan bahwa dia menuntut keadilan bagi dirinya dan keluarganya. Ia juga berharap agar tidak ada orang lain yang menjadi korban.

https://www.kompas.com/global/read/2023/01/11/113100170/hotpot-meledak-1-keluarga-tuntut-restoran-di-malaysia-karena-alami-luka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke