Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

NATO Bersiap Perkuat Sayap Timur Aliansinya, tapi Hadapi Masalah Infrastruktur dan Logistik

Pertemuan tersebut diinisiasi oleh Menteri Luar Negeri Romania, Bogdan Aurescu untuk menunjukkan dukungan bagi negara-negara di sisi timur NATO dan di wilayah Laut Hitam.

Kelompok tempur NATO telah ada di tiga negara Baltik dan Polandia sejak 2017, sebagai tanggapan atas pencaplokan Crimea oleh Rusia pada 2014.

Namun sejak musim semi lalu empat kelompok temput baru dibentuk untuk memerangi ancaman Rusia. Mereka ditempatkan di Slovakia, Hungaria, Bulgaria dan Romania dengan unit batalyon sekitar 900 dan 1.300 personel.

Beberapa negara NATO, termasuk Jerman, memasok mereka dengan pasukan permanen, sementara yang lain penempatannya berputar dan bergiliran. Kekuatan tempur unit-unit kecil ini terbatas, tetapi mereka memiliki nilai simbolis yang penting.

Menurut Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, pengerahan multinasional itu mencerminkan solidaritas di antara negara-negara anggota NATO.

"Sebagai respon terkait perang Rusia melawan Ukraina, kami terus memperkuat penangkalan dan pertahanan kami di bagian timur aliansi," kata juru bicara Stoltenberg, Oana Lungescu sebagaimana dilansir DW Indonesia pada Selasa (29/11/2022).

Konferensi Tingkat Tinggi NATO di Madrid pada musim panas lalu menetapkan kelompok tempur NATO di masa depan akan ditingkatkan hingga mencapai sekitar 5.000 personel.

Kesenjangan infrastruktur dan masalah logistik

Tentara Perancis memimpin kelompok pertempuran Romania yang baru, yang berbasis di Cincu, di wilayah Transylvania.

Selama beberapa bulan terakhir, sekitar 500 tentara Perancis berlatih dengan unit-unit dari Polandia, Belanda, dan Amerika Serikat. MAMBA, sistem pertahanan udara Perancis yang dirancang untuk digunakan dalam jarak pendek, juga telah diuji di Romania.

"Latihan seperti ini memastikan bahwa pasukan NATO dapat beroperasi bersama dan tetap siap untuk menanggapi ancaman apa pun dari segala arah," kata Lungescu dari NATO.

Kolonel Perancis, sementara itu, telah mengidentifikasi kekurangan logistik di Romania yang sejatinya juga ditemukan di negara-negara NATO lainnya.

Tentaranya melaporkan mengalami kesulitan dan keterlambatan dalam membawa tank-tanknya ke kelompok tempur di Romania.

Pasalnya, ada kekurangan rute transportasi kereta api yang cocok, sementara transportasi daratnya terhenti di Jerman karena tank Leclerc terlalu berat.

Romania, anggota NATO sejak 2004, memiliki jaringan jalan yang relatif buruk. Sekitar seperempat jalan Romania tidak beraspal, dan hanya 6 persen yang merupakan jalan raya. Ini akan membatasi transportasi militer besar jika terjadi keadaan darurat.

Penguatan pertahanan udara

NATO tidak hanya kembali mengerahkan kelompok tempur di Romania, tetapi juga memperkuat pertahanan udaranya.

Sesaat sebelum dimulainya pertemuan para menteri luar negeri, Spanyol mengumumkan bahwa mereka akan memindahkan sementara delapan jet tempur F-18 ke Romania, bersama dengan 130 tentara.

AS juga mempertahankan bagian dari perisai pertahanan rudal di Romania yang awalnya dimaksudkan untuk melawan serangan rudal balistik jarak jauh dari Iran atau Korea Utara.

Menurut diplomat NATO di Brussel, pemeriksaan sedang dilakukan untuk melihat bagaimana perisai pertahanan juga dapat digunakan untuk melindungi dari rudal Rusia.

NATO dan Uni Eropa telah meluncurkan program untuk meningkatkan mobilitas militer di seluruh wilayah aliansi.

Jalur kereta api membutuhkan lebih banyak gerbong barang yang dapat membawa alat berat, tapi negara-negara Baltik masih menggunakan pengukur lintasan Rusia.

Sistem itu perlu disesuaikan dengan standar Uni Eropa yang lebih sempit, yang akan menelan biaya miliaran euro.

Sedangkan Polandia baru berencana membangun jembatan baru, jalan raya, dan 2.000 kilometer jalur kereta api pada 2034, sebagian untuk memfasilitasi pemindahan pasukan ke perbatasan timurnya.

 

https://www.kompas.com/global/read/2022/11/29/203200570/nato-bersiap-perkuat-sayap-timur-aliansinya-tapi-hadapi-masalah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke