Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anwar Ibrahim Vs Muhyiddin Yassin, Siapa PM Baru Malaysia?

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Malaysia bersiap memiliki perdana menteri baru setelah kekalahan telak koalisi berkuasa Barisan Nasional pada pemilihan umum (pemilu) parlemen, Sabtu (19/11/2022).

Perdana Menteri Ismail Sabri hampir pasti harus menyudahi 15 bulan pemerintahannya yang menjadikannya PM dengan masa jabatan terpendek dalam sejarah Malaysia.

Sebanyak dua nama menjadi calon unggulan untuk menjadi perdana menteri kelima Malaysia dalam empat tahun terakhir. Kedua politisi ini bukanlah nama asing, yaitu pemimpin oposisi Anwar Ibrahim dan mantan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.

Anwar dan Muhyiddin berpacu dengan waktu untuk mencapai angka mayoritas 112 kursi Dewan Rakyat setelah kedua koalisi pimpinan mereka menduduki urutan pertama dan kedua.

Baik Pakatan Harapan (PH) pimpinan Anwar dan Perikatan Nasional (PN) pimpinan Muhyiddin memerlukan koalisi lain untuk mengamankan mayoritas. Selisih kursi kedua koalisi sangat tipis yaitu Pakatan 82 kursi dan Perikatan 73 kursi.

GPS, partai regional berkuasa di Malaysia Timur di negara bagian Sarawak telah berkali-kali menjadi penentu orang nomor satu "Negeri Jiran".

Keputusan Abang Johari Openg, ketua umum GPS yang juga perdana menteri Sarawak selalu dinanti-nanti. Abang Jo, demikian dia kerap dipanggil, adalah sosok kingmaker yang memberikan tiket ke Seri Perdana, kediaman resmi PM Malaysia ke Muhyiddin dan Ismail Sabri.

Kali ini Abang Jo diprediksi akan kembali menjatuhkan pilihan ke Muhyiddin setelah kedua politisi senior itu bertemu pada Minggu (20/11/2022) pagi untuk membahas koalisi.

Sejarah politik menunjukan, GPS jauh lebih nyaman berkoalisi dengan Muhyiddin karena hubungan buruk antara Abang Jo dengan Anwar.

Perang dingin kedua politisi itu berawal dari keputusan Pakatan Harapan ketika berkuasa dari tahun 2018-2020 membatalkan proyek-proyek infrastruktur GPS di Sarawak.

GPS yang berang kemudian menyatakan Pakatan terutama Partai Aksi Demokratik (DAP) yang identik dengan suku Tionghoa Malaysia sebagai musuh politik.

Apakah kedua musuh politik ini dapat berdamai kali ini menjadi kunci jika Anwar ingin mengakhiri 24 tahun penantiannya menjadi perdana menteri.

Satu faktor yang dapat menghambat kerja sama GPS dan Perikatan adalah semakin kuatnya pengaruh Partai Islam Se-Malaysia (PAS) yang menang besar. PAS menyalip partai Bersatu pimpinan Muhyiddin sebagai partai terbesar di koalisi.

Ideologi PAS yang beraliran Islam konservatif itu berpotensi menjadi sumber kecemasan GPS mengingat mayoritas penduduk Sarawak beragama Kristen.

Muhyiddin dapat mempertahankan status quo dengan melanjutkan koalisi petahana yang terdiri dari Perikatan Nasional, Barisan Nasional (BN), Gabungan Partai Sarawak, Gabungan Rakyat Sabah, dan partai kecil lainnya dengan dia menggantikan Ismail sebagai PM.

Namun pertanyaan terbesar adalah apakah BN yang dimotori partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) bersedia menjadi mitra junior di koalisi pimpinan Muhyiddin mengingat hubungan sangat buruk antara UMNO dan Partai Bersatu yang sama-sama berideologi Melayu nasionalis.

Opsi koalisi lain yang dapat ditempuh presiden UMNO Zahid Hamidi yang saat ini dibelit sejumlah kasus korupsi adalah membentuk koalisi besar bersama Pakatan Harapan dengan Anwar sebagai PM.

Rumor koalisi ini telah berkali-kali didengungkan di masa kampanye karena hubungan pribadi yang dekat antara Zahid dan Anwar. Namun pengganjal utama adalah resistensi dari petinggi UMNO lain dan akar rumput yang menolak bekerjasama dengan musuh bebuyutan sejak kemerdekaan partai DAP.

Secara matematis jumlah kursi Barisan Nasional (30) dan Pakatan Harapan (82) jika digabung mencapai batas minimum 112 yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan baru.

https://www.kompas.com/global/read/2022/11/20/190500770/anwar-ibrahim-vs-muhyiddin-yassin-siapa-pm-baru-malaysia-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke